KAI Hadirkan 102 Water Station di 39 Stasiun, Ajak Penumpang Bawa Tumbler
Karawang : PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung gerakan ramah lingkungan. Salah satu langkah nyata yang dilakukan adalah menyediakan 102 water station yang tersebar di 39 stasiun di berbagai wilayah operasional.
Fasilitas ini disiapkan sebagai bagian dari upaya perusahaan mendorong pengurangan penggunaan botol plastik sekali pakai, sekaligus mengajak penumpang untuk mulai membiasakan diri membawa tumbler saat bepergian menggunakan kereta.
"Melalui penyediaan water station, kami ingin menciptakan budaya baru di kalangan pelanggan agar terbiasa membawa wadah minum sendiri, demi mendukung transportasi berkelanjutan," ujar VP Public Relations KAI, Anne Purba dalam keterangan resminya, dikutip Sabtu 14 Juni 2025.
Tersedia di Stasiun Besar Pulau Jawa dan Sumatera
Ke-39 stasiun yang kini dilengkapi fasilitas isi ulang air minum ini tersebar di berbagai daerah operasi (Daop), mulai dari Jakarta hingga Jember, serta sejumlah stasiun di Sumatera. Beberapa stasiun besar seperti Gambir, Bandung, Yogyakarta, Surabaya Gubeng, hingga Medan dan Tanjungkarang telah memiliki water station untuk menunjang kenyamanan dan kepedulian lingkungan penumpang.
Berikut beberapa di antaranya:
* Daop 1 Jakarta: Gambir, Pasar Senen, Bekasi, Jatinegara, Cikarang
* Daop 2 Bandung: Bandung, Kiaracondong, Padalarang, Purwakarta
* Daop 6 Yogyakarta: Yogyakarta, Lempuyangan, Solo Balapan, Solo Jebres, Purwosari
* Daop 8 Surabaya: Surabaya Gubeng, Surabaya Pasarturi, Malang, Sidoarjo, Wonokromo
* Divre I Medan & Divre IV Tanjungkarang: Medan, Tebing Tinggi, Tanjungkarang
Tak berhenti di situ, KAI juga merencanakan perluasan fasilitas ini ke lebih banyak stasiun dalam waktu dekat. Beberapa di antaranya adalah Stasiun Banjar, Tasikmalaya, Ketapang, dan Banyuwangi Kota.
Langkah ini sejalan dengan komitmen KAI dalam menciptakan transportasi publik yang lebih hijau, bersih, dan berkelanjutan. Diharapkan kehadiran water station bisa menjadi pemicu perubahan kebiasaan masyarakat menuju gaya hidup yang lebih peduli lingkungan.(*)

