Gubernur Jabar: Angka Putus Sekolah Tertinggi, SPMB Diminta Tambah Kelas
Subang: Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM) mengungkapkan bahwa provinsi Jawa Barat saat ini mencatat angka putus sekolah tertinggi di Indonesia. Menanggapi kondisi tersebut, Dedi menginstruksikan agar pelaksanaan Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ini, khususnya jenjang SMA, menambah jumlah ruang kelas.
Instruksi tersebut disampaikan saat Dedi melakukan kunjungan kerja bersama Komisi IV DPR RI di Sukamandi, Kabupaten Subang, Kamis (4/7). Ia menyebut banyak siswa yang tinggal di dekat sekolah justru tidak diterima melalui jalur domisili karena terbatasnya kuota penerimaan.
“Padahal jaraknya cukup dekat dengan sekolah, tapi tidak diterima karena kuota jalur domisili sangat terbatas,” ujarnya.
Kondisi ini, menurut Dedi, memicu kekhawatiran meningkatnya jumlah siswa yang putus sekolah karena tidak tahu harus melanjutkan pendidikan ke mana.
“Jawa Barat ini tercatat angka tertinggi putus sekolah. Terbanyak. Tugas negara ini harus menjamin rakyatnya harus sekolah, sekolah gratis bila perlu penambahan ruang kelas,” tegas Dedi Mulyadi.
Ia pun meminta Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat agar memaksimalkan seluruh ruang kelas yang ada dan menambah kelas baru di setiap sekolah tingkat SLTA, terutama sekolah negeri, agar dapat menampung lebih banyak siswa dari sekitar.
Meski begitu, Dedi memastikan kebijakan penambahan ruang kelas ini tidak akan mengganggu keberadaan sekolah swasta.
“Pemerintah berkewajiban memberikan pendidikan kepada rakyat,” tambahnya (*)