Pembangunan Tol Baru di Jabar Ditargetkan Rampung 2029
Bandung: Provinsi Jawa Barat bersiap menghadapi pembangunan besar di sektor infrastruktur. Tiga proyek tol strategis yang masuk skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) ditargetkan mulai dilelang pada 2026 dan beroperasi penuh pada 2029.
Dari total 19 proyek tol KPBU yang tengah disiapkan pemerintah pusat, tiga di antaranya melintasi Jawa Barat, yaitu Bandung Intra Urban Tol Road (BIUTR), Tol Gedebage–Tasikmalaya–Cilacap (Getaci), dan Tol Akses Patimban.
Kepala Bappeda Jabar Dedi Mulyadi menyampaikan, BIUTR saat ini masih dalam tahap kajian. “Untuk Bandung Intra Urban Tol Road (BIUTR), belum ada proses pembebasan lahan, hanya nota kesepakatan terbaru antara Kementerian PUPR, Pemprov Jabar dengan Pemkot Bandung tentang pembangunan simpang tidak sebidang,” ujar Dedi, Rabu, (17/9/2025) .
"Proses penyelesaian kajian pemilihan trase dan kajian kelayakan itu sudah dilakukan di kuartal satu 2025 ada konsultan dari Bappenas,” tambahnya.
Dedi menjelaskan, pelelangan proyek BIUTR direncanakan pada 2026, dengan tahapan desain dan konstruksi berlangsung hingga 2029."
“Pembebasan lahan dimulai 2027–2029, konstruksinya di 2028 dan 2029, artinya nanti di 2029 BIUTR ini sudah beroperasi, karena ini cukup panjang. Rencana anggarannya membutuhkan kurang lebih sekitar Rp10 triliun itu progres untuk BIUTR,” imbuhnya.
Proyek besar lain yang akan segera berjalan adalah Tol Gedebage–Tasikmalaya–Cilacap (Getaci). Menurut Dedi, proyek ini sudah melewati penetapan lokasi dan sempat dilelang beberapa kali sejak 2020."
Tingkat peminatnya masih cukup tinggi, karena ini kan jalur tol selatan pertama yang di Jawa Barat atau di Pulau Jawa gitu,” ucapnya.
Tol Getaci akan terbagi menjadi empat seksi dengan panjang total sekitar 206 kilometer, mulai Gedebage, Garut Utara, Tasikmalaya, Patimuan, hingga Cilacap."
Nah, investasi yang dibutuhkan kita kurang lebih sekitar Rp37,4 triliun,” jelasnya.
Pembangunan Getaci dilakukan dalam dua tahap: Gedebage–Ciamis dan Ciamis–Cilacap. “Nah, untuk proyeksi pembebasan lahannya, tahap satu Januari 2021 sampai Oktober 2022, tahap dua 2026 sampai 2027. Jadi, tahap satu itu sebenarnya sudah dimulai untuk pembebasan lahannya. Tinggal tahap kedua, diproyeksikan tahun depan sampai 2027,” katanya.
“Konstruksinya diselesaikan 2029. Artinya, nanti operasionalnya di Juli 2029 sesuai dengan target awal,” tambahnya.
Adapun Tol Akses Patimban saat ini progresnya sudah lebih maju dibanding dua proyek lain. “Tol akses Patimban ini, total ada lima paket dan empat di antaranya sudah berjalan mencapai 80 persen, tinggal melanjutkan paket lima yang akan dilaksanakan tahun depan,” kata Dedi.“ Panjang totalnya ada di 37,7 km, kemudian masih dalam proses pengadaan lahan juga, ini investasinya kurang lebih sekitar Rp8,9 triliun,” sambungnya.
“Total yang sudah dikontrak, kurang lebih sekitar Rp3,8 triliun ya, untuk yang sudah di progres pengadaan lahan dan konstruksinya,” jelasnya.
Dengan selesainya tol akses tersebut, konektivitas menuju Pelabuhan Patimban dipastikan semakin lancar. “Jadi enak tuh, bisa langsung ke pelabuhan gitu,” tandasnya.()

