Banjir Bandang Rendam Vietnam Tengah, Ribuan Dievakuasi

Melansir dari CNA, Kementerian Lingkungan Vietnam melaporkan bahwa hujan lebat tersebut terjadi pada Selasa (28/10/2025). Tiga stasiun pengukur di Hue mencatat curah hujan antara 1 hingga 1,7 meter dalam sehari.

Angka tersebut melampaui rekor sebelumnya sebesar 0,99 meter yang terjadi pada tahun 1999. Pejalan kaki terlihat berjalan di air setinggi lutut hingga pinggang, sementara beberapa warga menggunakan perahu kecil untuk melintasi jalan-jalan yang tergenang. 

Hujan deras yang mengguyur sejak akhir pekan juga memaksa penutupan sekolah dan mengganggu aktivitas warga. Lebih dari 8.600 orang di empat provinsi tengah telah dievakuasi ke sekolah-sekolah dan gedung umum karena ancaman banjir besar dan tanah longsor.

Pemerintah Hue memperingatkan bahwa hujan dan banjir masih akan berlangsung hingga Jumat (31/10/2025). Di kota wisata Hoi An, turis terlihat menggunakan perahu untuk menavigasi jalan-jalan sempit yang berubah menjadi sungai.

Sementara itu, pihak berwenang mengevakuasi warga dari daerah yang terendam parah. Selain itu, hujan deras juga memicu tanah longsor besar di provinsi pesisir Quang Ngai.

Longsoran lumpur merah sepanjang tiga kilometer yang membuat sekitar 1.700 orang terisolasi dan merusak area pertanian. Direktur Pusat Nasional Peramalan Hidrometeorologi, Mai Van Khiem menyatakan, tingkat risiko bencana akibat banjir dan longsor kini pada level tertinggi. 

Para ilmuwan menilai perubahan iklim yang disebabkan oleh aktivitas manusia memperburuk intensitas badai dan banjir di kawasan tersebut. Sebelumnya, wilayah pegunungan utara Vietnam serta ibu kota Hanoi juga dilanda banjir parah setelah topan Bualoi dan Matmo awal Oktober.(*)