Scroll untuk melanjutkan membaca

Karangan Bunga 'Banjiri' Dukungan Kebijakan Cukai Purbaya

Jakarta: Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dibanjiri atau banyak mendapatkan banyak karangan bunga yang mendukung kebijakan tidak menaikkan tarif cukai tembakau. Dukungan tersebut diberikan kepada Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa.
Karangan bunga berjajar di Kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengapresiasi dan mendukung kebijakan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa tidak menaikkan tarif cukai tembakau, Rabu (1/10/2025) (Foto: KNPK)

Sebelumnya, Menkeu Purbaya menyatakan, tidak akan menaikkan tarif cukai tembakau di 2026. Ia menegaskan, kebijakan ini diambil bukan tanpa perhitungan, tetapi untuk melindungi ekosistem ekonomi nasional.

Juru Bicara Komunitas Kretek Rizky Benang menilai, kebijakan Purbaya penting di tengah kondisi ekonomi yang berat. Turunnya daya beli masyarakat berpotensi memicu Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di sektor Industri Hasil Tembakau (IHT).

“Kepastian cukai rokok tidak naik membuat para petani tembakau merasa tenang,” ujar Rizky di Rumah Kretek Indonesia (RKI), Jakarta, Rabu (1/100/2025. Ia menambahkan, buruh dan pedagang juga bisa bernapas lega.

Menurutnya, dukungan melalui karangan bunga dari para petani dan buruh kretek merupakan bentuk apresiasi publik. Dukungan ini juga menjadi pernyataan sikap agar Purbaya tidak gentar menghadapi tekanan kebijakan.

“Dengan karangan bunga ini, jutaan petani dan pekerja mendukung kebijakan Pak Menteri,” ujar Rizky. Publik meminta, Purbaya tetap tegas memperbaiki perekonomian Indonesia.

Sementara itu, Koordinator Komite Nasional Pelestarian Kretek (KNPK) Khoirul Atfifudin menilai, kebijakan ini tepat untuk memperbaiki kondisi ekonomi masyarakat. Kenaikan cukai, lanjutnya, justru berpotensi menjamurnya rokok ilegal dan menggoyahkan industri legal.

“Aturan ini menguntungkan pemerintah dan masyarakat,” ucap Atfi. Ia menegaskan, kebijakan Purbaya sudah tepat karena IHT menopang hajat hidup negara dan masyarakat kecil.

Merujuk data Kemenperin, sekitar enam juta orang menggantungkan hidupnya pada ekosistem IHT. Mulai dari petani tembakau, buruh pabrik, distributor, pedagang, hingga sektor hilir lainnya.

Selain itu, kiriman karangan bunga dari publik menjadi bukti perlawanan terhadap kebijakan anti-kerakyatan. Menurut Atfi, kampanye antirokok dan pengendalian tembakau dimotori kepentingan asing untuk menguasai pasar nikotin global.

“Para petani dan buruh dapat melawan balik narasi yang ingin mematikan kretek,” ujar Atfi. Ia menambahkan, ketika kebijakan positif dikritik, publik siap membela karena pro rakyat.(*)
Baca Juga

Berita YouTube

Berita Terbaru
  • Karangan Bunga 'Banjiri' Dukungan Kebijakan Cukai Purbaya
  • Karangan Bunga 'Banjiri' Dukungan Kebijakan Cukai Purbaya
  • Karangan Bunga 'Banjiri' Dukungan Kebijakan Cukai Purbaya
  • Karangan Bunga 'Banjiri' Dukungan Kebijakan Cukai Purbaya
  • Karangan Bunga 'Banjiri' Dukungan Kebijakan Cukai Purbaya
  • Karangan Bunga 'Banjiri' Dukungan Kebijakan Cukai Purbaya
Posting Komentar
Tutup Iklan