Karawang : Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto mengundang investor asing, khususnya dari Amerika Serikat, untuk menanamkan modal di Indonesia.
Ajakan tersebut disampaikan dalam forum internasional sebagai bagian dari upaya memperkuat kerja sama ekonomi dan mendorong pertumbuhan nasional.
Presiden menegaskan Indonesia memiliki sejumlah keunggulan sebagai tujuan investasi, mulai dari potensi pasar domestik yang besar, stabilitas ekonomi makro yang terus membaik, hingga reformasi kebijakan perdagangan dan industri yang sedang berlangsung. Ia juga menyebut target pertumbuhan ekonomi Indonesia ambisius, namun tetap realistis.
“Seluruh dunia menganggap Amerika sebagai pasar yang bagus, dan sebaliknya, mereka juga tidak membuka pasar mereka untuk barang-barang Amerika sehingga akan selalu ada,” ujar Presiden Prabowo, saat berdialog dengan Steve Forbes, Rabu, 15 Oktober 2025.
Presiden menilai kebijakan tarif dari Amerika Serikat terhadap negara-negara lain menjadi peringatan penting bagi Indonesia agar tidak hanya bergantung pada satu pasar utama.
“Tapi bagi kami sebagai wake-up call (peringatan),” katanya.
Dalam sesi puncak bertajuk “A Meeting of Minds” itu, Kepala Negara menyampaikan pandangan dan program kedepan.
“Itu adalah tugas setiap pemimpin untuk mencoba melindungi rakyatnya,” lanjut kepala negara.
Ia menegaskan perlunya Indonesia menjadi lebih efisien, lebih kompetitif, dan berani membuka pasar baru, serta memperkuat pasar domestik.
“Saya beri tahu orang-orang saya, tim saya, dan saya akan berbicara dengan para pengusaha,” ucap Prabowo.
Lebih lanjut, kepala negara menekankan bahwa peringatan tersebut menjadi dorongan untuk mempercepat transformasi ekonomi.
“Kita harus lebih efisien,” pungkas Presiden Prabowo.
Prabowo Subianto juga menyampaikan bahwa Indonesia kini sedang memperluas kemitraan global, termasuk menjalin hubungan perdagangan dengan Uni Eropa, Kanada, Amerika Latin, dan menjadi bagian dari kerja sama multilateral seperti RCEP, OECD, dan BRICS.(*)

