 |
| Dua orang sedang membawa payung ditengah guyuran hujan lebat (Foto: Pexels) |
Prakirawan BMKG Ranti Kurniati menjelaskan, hujan sangat lebat berpotensi terjadi di delapan provinsi. Kondisi ini dipengaruhi aktivitas siklon tropis dan bibit siklon di sekitar wilayah Indonesia.
“Kombinasi sistem atmosfer memicu pembentukan awan hujan yang signifikan,” ujar Ranti dalam keterangan resmi. Ia menambahkan, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman bencana hidrometeorologi.
Siklon tropis di Laut Cina Selatan memicu pertemuan angin di barat Indonesia. Sedangkan bibit siklon di Samudera Hindia Bengkulu memperkuat potensi hujan deras di wilayah barat daya.
BMKG menyebut delapan provinsi berpotensi dilanda hujan lebat hingga sangat lebat. Meliputi Aceh, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, dan Papua Pegunungan.
Selain hujan, BMKG memperingatkan potensi angin kencang di perairan barat daya Indonesia. Kecepatan angin diperkirakan mencapai lebih dari 25 knot yang berpotensi menimbulkan gelombang tinggi.
Masyarakat pesisir juga diminta waspada terhadap banjir rob di beberapa daerah. Wilayah berisiko antara lain Sumatera Utara, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, dan Bali.
 |
| Foto ilustrasi |
Kondisi cuaca ekstrem dapat memengaruhi aktivitas harian masyarakat di berbagai daerah. BMKG mengimbau agar warga memantau pembaruan informasi melalui aplikasi Info BMKG atau situs bmkg.go.id.
Untuk menjaga keselamatan diri dan keluarga, berikut sejumlah tips menghadapi cuaca ekstrem yang perlu diperhatikan dikutip dari laman BMKG:
1. Pantau Informasi Resmi BMKG
Perbarui informasi cuaca melalui aplikasi Info BMKG atau situs resmi bmkg.go.id. Informasi dari sumber resmi membantu Anda mengetahui kondisi terkini, termasuk potensi hujan lebat, gelombang tinggi, atau angin kencang di wilayah sekitar. Dengan begitu, Anda bisa merencanakan aktivitas harian secara lebih aman.
2. Hindari Aktivitas Luar Ruangan Saat Hujan Deras
Jika hujan lebat disertai petir, sebaiknya tunda aktivitas di luar rumah. Gunakan jas hujan jika harus bepergian dan hindari area genangan atau kawasan rawan longsor. Keselamatan pribadi lebih penting dibanding memaksakan kegiatan di tengah cuaca ekstrem.
3. Periksa Saluran Air dan Talang Rumah
Pastikan saluran air di sekitar rumah tidak tersumbat daun atau sampah. Talang air yang bersih membantu mengalirkan air hujan dengan lancar dan mencegah genangan yang bisa menyebabkan banjir kecil di halaman. Perawatan kecil ini bisa mencegah kerugian besar saat curah hujan tinggi.
4. Amankan Barang Elektronik dan Dokumen Penting
Simpan barang berharga di tempat tinggi agar tidak terkena air jika terjadi kebocoran atau banjir. Gunakan wadah kedap air untuk menyimpan dokumen penting seperti ijazah, akta kelahiran, dan surat rumah. Langkah sederhana ini membantu melindungi aset penting dari kerusakan.
5. Waspadai Angin Kencang dan Petir
Saat hujan deras disertai angin kencang atau petir, hindari berteduh di bawah pohon dan segera cabut peralatan listrik dari stopkontak. Petir dapat menyambar benda logam dan menimbulkan bahaya. Pastikan seluruh anggota keluarga mengetahui prosedur keselamatan ini.
6. Jaga Kesehatan Tubuh
Cuaca tidak menentu sering memicu penyakit seperti flu, batuk, dan demam. Konsumsi makanan bergizi, perbanyak minum air putih, dan istirahat yang cukup agar daya tahan tubuh tetap kuat. Gunakan pakaian hangat bila suhu udara turun drastis.
7. Siapkan Tas Darurat
Persiapkan tas berisi senter, obat-obatan, makanan ringan, air minum, power bank, dan dokumen penting. Simpan di tempat mudah dijangkau untuk menghadapi kondisi darurat seperti banjir mendadak atau listrik padam. Kesiapsiagaan sederhana ini bisa menyelamatkan nyawa saat bencana terjadi.
Cuaca ekstrem tidak dapat dihindari, namun dapat diantisipasi dengan langkah yang tepat. Selalu waspada, patuhi imbauan BMKG, dan utamakan keselamatan diri serta keluarga di setiap situasi.(*)
