Jenazah seorang warga yang meninggal setelah dirawat di rumah sakit terpaksa diangkut dengan ojek oleh warga secara bergantian.
Kepala Desa Suruh Tembawang, Toni Kristian, menjelaskan jalan pararel perbatasan yang dibangun pemerintah pusat lebih dari lima tahun lalu kini rusak berat karena minim perawatan.
“Ambulans desa tidak mampu sampai ke Dusun Badat Lama. Jenazah dibawa sampai Desa Suruh Tembawang lalu dilanjutkan menggunakan ojek oleh warga secara sukarela,” kata Toni, Selasa, 4 November.
Menurut Toni, perjalanan dengan sepeda motor memakan waktu sekitar dua jam dalam kondisi jalan yang sulit dilalui.
Ia mengaku prihatin dan berharap pemerintah pusat segera memberi perhatian serius terhadap kondisi jalan perbatasan tersebut.
“Warga gotong royong membawa jenazah sampai rumah duka. Kami berharap kejadian seperti ini tidak terulang, khususnya di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia,” ucapnya.(*)

