Dalam sambutannya, Menag menegaskan bahwa kehadiran SETIAKIN merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk memastikan layanan pendidikan yang berkeadilan bagi seluruh umat beragama. Ia juga mengutip pepatah kuno "Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina" sebagai gambaran pentingnya keinginan belajar tanpa batas.
"Melalui jembatan penyeberangan yang diwujudkan SETIAKIN, kita berharap para pendidik dapat membawa ilmu dan kearifan dari Tiongkok untuk kemudian dikembangkan di Indonesia," ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip dari siaran pers , pada Rabu 19 November 2025.
Menag menyoroti tantangan besar bangsa saat ini, yaitu bagaimana menjaga kohesi sosial antarumat beragama. Ia menekankan perlunya penguatan spiritualitas dalam dunia pendidikan sebagai fondasi untuk membangun masyarakat yang rukun dan berkeadaban.
Lebih jauh, Menag menguraikan tiga ajaran penting Khonghucu yang perlu menjadi karakter civitas academica SETIAKIN, yaitu Ren, Li, dan Ba De.
Ren merupakan nilai kasih sayang terhadap sesama yang menjadi inti ajaran Konfusius. Li terkait dengan etika, susila, dan ketertiban dalam ritual peribadatan. Sementara Ba De berisi delapan kebajikan yaitu bakti, rendah hati, setia, dapat dipercaya, susila, keadilan, suci hati, dan tahu malu.
"Nilai-nilai ini harus menjadi pedoman dalam menjalin hubungan sosial dan membangun kedamaian," tegasnya.
Kepala Pusat Bimbingan dan Pendidikan Khonghucu, Nurudin, menyampaikan bahwa pendirian SETIAKIN merupakan bentuk nyata kehadiran negara dalam memenuhi kebutuhan pendidikan tinggi bagi pemeluk Khonghucu. Ia menjelaskan bahwa rekrutmen mahasiswa angkatan pertama dilakukan melalui seleksi nasional dan menarik peserta dari berbagai provinsi.
"SETIAKIN hadir untuk merespons kebutuhan lembaga pendidikan formal bagi umat Khonghucu. Ini langkah strategis dalam mewujudkan pendidikan yang inklusif, berkualitas, dan berkeadilan," kata Nurudin.
Mahasiswa SETIAKIN mendapat dua pilihan program studi unggulan, yakni Komunikasi dan Penyiaran Khonghucu serta Pendidikan Agama Khonghucu.
Gubernur Bangka Belitung, Hidayat Arsani, menyambut baik hadirnya kampus ini. Ia menyebut SETIAKIN sebagai sekolah percontohan bagi umat Khonghucu di Indonesia dan menegaskan dukungan penuh Pemerintah Provinsi terhadap keberlanjutan pendidikan keagamaan di daerah tersebut.
"Pendirian kampus ini merupakan wujud komitmen kami dalam mendukung dunia pendidikan, terutama bagi pelajar agama Khonghucu," ucap Arsani.(*)



