 |
| Direktur Utama (Dirut) BPJS Ketenagakerjaan, Pramudya Iriawan Buntoro (foto) |
Hingga September 2025, sebanyak 95 ribu anak ahli waris pekerja tercatat telah menerima beasiswa pendidikan dari program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan.
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Pramudya Iriawan Buntoro mengatakan, bantuan beasiswa ini merupakan salah satu bentuk nyata dari manfaat perlindungan sosial yang dijalankan lembaganya.
Program ini tidak hanya melindungi pekerja dari risiko sosial ekonomi, tetapi juga menjamin masa depan pendidikan anak-anak mereka.
"Sepanjang tahun 2025, kami telah menyalurkan manfaat kepada lebih dari 4 juta pekerja dan ahli waris, termasuk 95 ribu anak penerima beasiswa dengan total nilai mencapai Rp395 miliar," ujar Pramudya dalam acara Groundbreaking dan Pencanangan Pembangunan Griya Pekerja BPJS Ketenagakerjaan, di Jakarta Selatan, Selasa, 4 November 2025.
Kemudian Pramudya menegaskan, pemberian beasiswa ini menjadi bagian dari amanah undang-undang yang dijalankan BPJS Ketenagakerjaan untuk memastikan keberlanjutan kesejahteraan bagi peserta dan keluarganya, bahkan setelah peserta tidak lagi bekerja atau meninggal dunia.
"Ini adalah bentuk tanggung jawab sosial kami. Kami ingin memastikan anak-anak pekerja tetap bisa melanjutkan pendidikan tanpa harus khawatir terhadap kondisi ekonomi keluarga," tegasnya.
Selain program beasiswa, BPJS Ketenagakerjaan juga terus memperluas jangkauan perlindungan sosial bagi pekerja formal dan informal di seluruh Indonesia.
Hingga September 2025, jumlah peserta BPJS Ketenagakerjaan telah mencapai 42 juta orang, dengan dana kelolaan sekitar Rp860 triliun.(*)
