Berdasarkan hasil analisis BMKG, episenter gempabumi terletak pada koordinat 6,84 Lintang Selatan dan 108,22 Bujur Timur, tepatnya di darat kawasan Majalengka pada kedalaman 14 kilometer.
Melalui data pemetaan seismik, BMKG menyebut bahwa guncangan tersebut merupakan jenis gempabumi dangkal yang diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif lokal di wilayah Majalengka. Getaran gempabumi ini terasa cukup signifikan di beberapa daerah sekitar episenter.
Laporan masyarakat menunjukkan bahwa getaran gempabumi dirasakan di wilayah Kabupaten Majalengka dengan Skala Intensitas III MMI, atau setara dengan getaran yang nyata terasa di dalam rumah dan menyerupai getaran truk besar yang sedang melintas.
Meski demikian, hingga kini tidak ada laporan kerusakan bangunan maupun korban jiwa akibat peristiwa tersebut. Hingga pukul 10.20 WIB, hasil pemantauan BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock) di sekitar lokasi kejadian.
BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu atau informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.(*)

