"Pertama, tentu Indonesia satu negara yang populasinya sangat besar. Dimana di sini beliau (Ratu Maxima, red) melihat masyarakat kita sangat beragam," kata Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Friderica Widyasari Dewi, Senin (24/11/2025).
Menurut Dewi, di Indonesia tidak mudah berbicara tentang bagaimana melakukan kegiatan edukasi, literasi. Karena, demografi Indonesia merupakan negara kepulauan, kemudian mungkin secara internet dan lain-lain.
"Namun, kita tetap punya komitmen untuk melakukan kegiatan edukasi, literasi tersebut. Dan juga, beliau melihat bagaimana upaya yang kita lakukan saat ini dengan berbagai hal yang kita melakukan survei, literasi, inklusi keuangan dan sebagainya," ujarnya.
Intinya, lanjut Friderica, OJK sangat mengapresiasi Ratu Maxima kembali datang ke Indonesia untuk melihat bagaimana program edukasi dan literasi. Terutama, kaitan dengan financial health (kesehatan keuangan).
"Bagaimana Ratu Maxima melihat secara langsung program-program yang dilakukan. Kemudian, dampaknya terhadap masyarakat kita," kata dia.
Terpisah, pakar hubungan internasional dari Universitas Padjadjaran,
Teuku Rezasyah menegaskan, kedatangan Ratu Maxima adalah validasi bagi Jakarta. "Bagi Indonesia, kunjungan ini membuktikan dirinya sebagai negara yang berdaulat dan berkinerja tinggi, serta sedang berjuang keras membangun arsitektur keuangan inklusif," ucapnya.
Rezasyah menyoroti isu kesehatan finansial, yang menjadi fokus utama UNSGSA, sangat relevan dengan kondisi demografi Indonesia. Dengan penduduk yang terbagi dalam berbagai skala ekonomi dan pendidikan, peningkatan literasi finansial menjadi kebutuhan mendesak.
Ia optimistis kunjungan Ratu Maxima ini dapat menjadi katalis yang efektif dalam upaya meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia mengelola kebutuhan ekonomi dan finansial secara bertanggung jawab. Jika literasi ini meningkat, maka secara otomatis kualitas hidup masyarakat juga akan semakin baik.
"Indonesia patut mengakui bahwa kunjungan ini dapat berdampak pada berbagai aspek seperti transaksi perbankan. Mulai pengurusan tabungan serta pengajuan kredit," kata Rezasyah.(*)

