Keduanya tiba satu mobil, memperlihatkan hubungan yang hangat antara pemerintah pusat dan daerah dalam mendorong pembangunan di wilayah selatan Yogyakarta.
Mereka bertemu terlebih dulu di Helipad Lapangan Udara Pantai Depok, Bantul. Presiden Prabowo turun dari kendaraan Maung, lalu memberi salam hormat kepada Sri Sultan yang menyambutnya dengan senyum.
Keduanya kemudian bersalaman akrab sebelum melanjutkan perjalanan bersama menuju lokasi peresmian. Sepanjang perjalanan, interaksi keduanya mencerminkan kolaborasi yang terus terjalin.
Pemerintah pusat dan Pemda DIY disebut berupaya memperkuat konektivitas dan pemerataan pembangunan, terutama di kawasan yang berkembang sebagai jalur wisata dan ruang pertumbuhan ekonomi baru.
Setibanya di lokasi acara, Presiden Prabowo turun dari sisi kanan mobil dan Sri Sultan dari sisi kiri. Warga dan tamu undangan langsung menyambut kedatangan mereka dengan antusias.
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menekankan bahwa Jembatan Banaran memiliki nilai historis bagi masyarakat sekitar, termasuk kaitannya dengan perjuangan Pangeran Mangkubumi.
Ia berharap jembatan yang menghubungkan Bantul dan Kulon Progo itu bisa menggerakkan ekonomi dan pariwisata di wilayah selatan DIY.
“Diharapkan mempermudah konektivitas, mempermudah akses juga. Mungkin nanti akan ada hotel-hotel yang bagus; fasilitas-fasilitas memang harus kita dorong untuk mendukung pariwisata,” ujar Presiden Prabowo.
Ia juga menyebut sektor pariwisata sedang menunjukkan tren positif.
“Alhamdulillah, tahun ini pariwisata kita meningkat 20 persen. Ini merupakan salah satu peningkatan yang sangat berarti bagi perkembangan ekonomi kita,” kata Presiden Prabowo.
Peresmian Jembatan Kabanaran menjadi bagian dari agenda pemerintah untuk memperkuat jaringan infrastruktur selatan Jawa.
Infrastruktur baru itu diharapkan memberi manfaat langsung bagi aktivitas warga, membuka peluang ekonomi, serta mendukung tumbuhnya destinasi wisata baru di Yogyakarta.
Acara ini juga dihadiri Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo, Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, dan Kepala Badan Komunikasi Pemerintah Angga Raka Prabowo,(*)




