Hari ini
Cuaca 0oC
Headline News :

Kapal Induk AS Tiba di Karibia, Tingkatkan Militer Meski Maduro Serukan Damai

Karawang : Kedatangan kapal induk paling canggih milik Amerika Serikat, USS Gerald R. Ford, di Laut Karibia Minggu (16/11) telah memicu peningkatan drastis kekuatan militer AS di kawasan tersebut.

Kapal induk USS Gerald R. Ford ( Foto : AP News /John Clark)
Kapal induk USS Gerald R. Ford ( Foto : AP News /John Clark)

Pengerahan kekuatan ini terjadi hanya beberapa hari setelah Presiden Venezuela Nicolas Maduro menyerukan perdamaian antara kedua negara.

Konfirmasi kedatangan oleh Angkatan Laut AS ini menambah total personel militer AS di wilayah tersebut menjadi sekitar 12.000 tentara, menurut laporan Associated Press (AP).

Operasi 'Southern Spear' dan Penumpasan Narkotika

Peningkatan militer ini merupakan bagian dari kampanye militer yang diperluas di bawah Operasi Southern Spear, yang diklaim Washington sebagai upaya penumpasan penyelundupan narkotika skala besar. Sejak awal September, operasi ini telah menargetkan setidaknya 20 kapal yang diduga membawa narkotika di Karibia selatan dan Pasifik timur, menewaskan sekitar 80 orang dalam serangan AS.

Operasi tersebut memiliki misi untuk meningkatkan keamanan dan stabilitas dengan "mendeteksi, mengganggu, dan merusak jaringan kriminal transnasional dan maritim ilegal."

Kapal induk USS Gerald R. Ford membawa lebih dari 4.000 pelaut dan puluhan pesawat taktis. Kapal ini dipindahkan dari Mediterania, dan kedatangannya di Karibia menambah tekanan signifikan pada Presiden Maduro, yang legitimasi kepemimpinannya tidak diakui oleh AS.

Seruan Damai Dibalas Pengerahan Militer

Manuver militer AS yang meningkat ini terjadi hanya beberapa hari setelah Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, secara terbuka meminta Presiden Trump "untuk bersatu demi perdamaian di benua itu."

"Tidak ada lagi perang tanpa akhir. Tidak ada lagi perang yang tidak adil. Damai. Ya, damai," kata Maduro.

Maduro sendiri telah memobilisasi hampir 200.000 tentara sebagai persiapan untuk potensi serangan AS. Otoritas AS telah menawarkan hadiah $50 juta untuk informasi yang mengarah pada penangkapannya atas tuduhan narkoterorisme dan kejahatan terkait narkoba lainnya.

Komentar dan Analisis Pakar

Para petinggi militer AS memandang pengerahan ini sebagai langkah penting untuk melindungi kawasan.

"Melalui komitmen yang tak tergoyahkan dan penggunaan kekuatan kami yang tepat, kami siap memerangi ancaman transnasional yang berupaya mengacaukan kawasan kami. 

Pengerahan USS Gerald R. Ford Carrier Strike Group merupakan langkah penting dalam memperkuat tekad kami untuk melindungi keamanan Belahan Barat dan keselamatan Tanah Air Amerika," ujar Admiral Alvin Holsey, Komandan SOUTHCOM, dalam siaran pers Minggu.

Namun, analis pertahanan melihat adanya sinyal yang lebih besar dari sekadar operasi antinarkotika.

"Ini adalah jangkar dari apa artinya kekuatan militer AS kembali hadir di Amerika Latin. Dan ini telah meningkatkan banyak kecemasan di Venezuela, tetapi juga di seluruh wilayah. 

Saya pikir semua orang menonton ini dengan napas tertahan untuk melihat seberapa besar kemauan AS untuk benar-benar menggunakan kekuatan militer," kata Elizabeth Dickinson, analis senior International Crisis Group untuk wilayah Andes, kepada AP pada Minggu.

Mark Cancian, penasihat senior pertahanan di Center for Strategic and International Studies, sebelumnya juga berkomentar tentang potensi penempatan Ford:

“Tidak ada alasan strategis untuk mengirim Ford ke wilayah tersebut kecuali dimaksudkan untuk digunakan melawan Venezuela. Jam hitung mundur sekarang berjalan kapal induk ini tidak bisa hanya duduk diam. Mereka perlu bertindak atau memindahkannya, dan mundur berarti mengurungkan niat,” katanya kepada Newsweek.

Hingga saat ini, langkah selanjutnya dari militer AS di Karibia masih belum jelas. Bulan lalu, dilaporkan bahwa Presiden Trump telah mengesahkan CIA untuk melakukan operasi rahasia di Venezuela. 

Pasukan Amerika juga dilaporkan tengah berkoordinasi dalam "latihan pelatihan" dengan pasukan Trinidad dan Tobago, negara yang hanya berjarak sekitar 7 mil dari pantai Venezuela.(*)


Hide Ads Show Ads