 |
| EO menjadi tersangka ketiga dalam perkara yang melibatkan dana Pilkada senilai Rp25 miliar |
Setelah penetapan status tersangka, EO langsung dibawa dan ditahan di Rutan Kelas IIB Manna pada Kamis malam, 6 November 2025.
EO menjadi tersangka ketiga dalam perkara yang melibatkan dana Pilkada senilai Rp25 miliar tersebut. Sebelumnya, penyidik telah lebih dulu menetapkan SR selaku mantan sekretaris dan AA selaku bendahara KPU Bengkulu Selatan sebagai tersangka.
Kajari Bengkulu Selatan, Chandra Kirana, melalui Kasi Intel Hendra Catur Putra mengatakan penetapan EO dilakukan setelah penyidik menemukan lebih dari dua alat bukti yang cukup.
“Sebagai Ketua KPU, EO juga menjabat sebagai divisi keuangan, jadi seharusnya beliau mengetahui seluruh kegiatan di KPU Bengkulu Selatan,” ujar Hendra Catur Putra.
Selain Ketua, penyidik juga telah memeriksa empat anggota KPU Bengkulu Selatan lainnya, Mf, As, GH, dan WH. Mereka masing-masing telah diperiksa dua kali sebagai saksi dalam proses penyidikan.
Menanggapi kemungkinan adanya tersangka baru, Hendra Catur menyebut hal itu bergantung pada hasil pengembangan penyidikan.
“Nanti kita lihat perkembangan penyidikan. Kalau nantinya ada dua alat bukti yang cukup, dan dilihat dari posisi serta tupoksi mereka, tidak menutup kemungkinan bisa ditetapkan juga,” katanya.
Sebelumnya, tim Kejaksaan juga telah menggeledah rumah tujuh pejabat KPU Bengkulu Selatan, termasuk rumah Ketua, anggota, bendahara, dan mantan sekretaris.
Dari penggeledahan itu, jaksa menyita sejumlah dokumen, laptop, telepon genggam, perhiasan, hingga dua unit sepeda motor.(*)
