 |
| Banjir besar melanda kota Nha Trang di pesisir Teluk Cam Ranh, Vietnam (Foto: AFP/DUC) |
Bencana banjir yang menerjang kawasan Vietnam tengah dan dataran tinggi itu menyebabkan kerusakan luas. Serta kerugian ekonomi yang diperkirakan mencapai 341 juta dolar AS atau sekitar Rp5,68 triliun.
Laporan Departemen Pengelolaan Tanggul dan Pencegahan Bencana Alam Vietnam menyebutkan, sejumlah provinsi mengalami dampak paling parah. Provinsi Dak Lak mencatat korban jiwa tertinggi dengan 63 orang tewas.
Lalu, Provinsi Khanh Hoa, yang menjadi lokasi Kota Nha Trang, melaporkan 14 korban tewas. Sementara itu, Lam Dong mencatat lima korban, Gia Lai tiga korban, serta Hue dan Da Nang masing-masing dua korban.
Quang Tri melaporkan satu korban meninggal. Selain menelan korban jiwa, banjir merusak 1.154 rumah dan melumpuhkan akses transportasi di berbagai wilayah.
Sejumlah jalan nasional dan jalur perdesaan tidak dapat dilalui akibat genangan tinggi maupun tanah longsor. Gangguan juga terjadi pada sistem kelistrikan; pemadaman sempat memengaruhi sekitar 1,2 juta rumah tangga saat puncak bencana.
Hingga Minggu, sekitar 257.000 rumah tangga masih belum mendapatkan pasokan listrik. Kondisi ini turut mengganggu layanan telekomunikasi seperti telepon seluler dan internet.
Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh menyerukan langkah yang lebih kuat untuk menghadapi banjir besar. Termasuk bencana alam lainnya yang terus menghantam wilayah tengah.
Pemerintah Vietnam telah menyalurkan bantuan darurat senilai 700 miliar dong atau sekitar 26,6 juta dolar AS (sekitar Rp443,4 miliar). Guna mendukung pemulihan di daerah yang paling terdampak.
Otoritas setempat juga mengerahkan personel militer dan kepolisian untuk membantu penanganan bencana. Mereka menyebut sekitar 3,24 juta ternak dan unggas mati atau tersapu banjir dalam peristiwa tersebut.(*)
