 |
| Foto ilustrasi sate |
Di balik kelezatannya, sate yang dimasak hingga gosong menyimpan resiko kesehatan yang tidak boleh diabaikan. Dilansir dari laman www.halodoc.com, proses pembakaran daging terutama pada suhu tinggi, dapat membentuk molekul tertentu yang disebut dengan akrilamida.
Kandungan tersebut merupakan bahan kimia yang memiliki sifat toksik dan karsinogenik pada sektor industri. Saat masuk kedalam tubuh, akrilamida dapat berubah menjadi glikidamida yang dapat merusak DNA.
Pertumbuhan sel yang tidak terkendali karena kerusakan DNA, dapat mengakibatkan kanker. Makanan yang dibakar bisa lebih lama dicerna oleh lambung dan dapat meningkatkan produksi asam lambung, yang dapat memicu sakit maag atau GERD.
Cara mengurangi resiko memakan makanan yang dibakar adalah pastikan daging dan makanan lain matang sempurna hingga ke bagian dalam untuk membunuh cacing atau bakteri. Untuk makanan yang dibakar, pilih daging tanpa kulit atau ikan dan batasi konsumsi daging merah.
Selain itu, sajikan makanan bakar dengan banyak sayuran, karena sayuran yang dibakar tidak membentuk senyawa berbahaya seperti HCA. Lebih dari itu, proses memasak daging dengan dibakar tidak sepenuhnya membuat daging matang dengan sempurna. Hal ini dapat menimbulkan potensi cacing atau larva/telur cacing yang masih hidup di dalam daging tersebut.(*)
