![]() |
| Bupati Subang Reynaldi didampingi Ketua DPRD Subang Victor Wirabuana Abdurrahman saat klarifikasi terkait dugaan Gratifikasi yang ditudiangian kepada Bupati Subang (Foto) |
Dirinya juga menyinggung soal narasi yang sempat berkembang, mengenai kondisi Subang. Ia menanggapi hal itu dengan lugas. “Iya tadi saya memang menggebu-gebu, karena saat ini ada segelintir atau sekelompok orang yang menyampaikan, bahwa Subang sedang gelap. Saya bingung juga, yang disebut Subang gelap. Apakah saat saya membangun jalan sepanjang 92 kilometer? Apakah itu gelap ?, itu ketika saya memperbaiki ruang-ruang kelas belajar yang rusak? Apakah gelap? itu ketika saya menaikkan honor petugas kebersihan pembersih sampah di jalanan?” tegas Reynaldi kepada wartawan di Subang, Sabtu (22/11/2025).
Ia menambahkan, kebijakan pengetatan anggaran hibah untuk dialokasikan ke pembangunan infrastruktur. Dia menyebut, mungkin bagi mereka gelap karena dana hibahnya saya potong.
"Atau TGR BPK-nya saya gelontorkan terus. Memang gelap bagi mereka yang hibahnya saya pangkas, atau berat bagi mereka yang akan saya tagih tempat usahanya yang sudah berdiri di atas tanah Pemda tapi tidak bayar. Memang gelap bagi mereka yang usahanya dulu temuan BPK berapa ratus juta dan akan saya kejar terus sampai dapat,” tuturnya.
Ia menjelaskan, langkahnya berkoordinasi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beberapa hari sebelumnya, terkait evaluasi tata kelola daerah. “Kemarin saya datang ke KPK, saya koordinasi dengan KPK. Saya menyampaikan bahwa hari ini Kabupaten Subang salah satu poinnya tentang galian, yang memberikan kerugian pada negara, dan harus segera kita tindak lanjuti. Saya juga menyampaikan bahwa di Kabupaten Subang saya hari ini memangkas anggaran hibah dari Rp 90 miliar, saya pangkas semua dan saya alokasikan untuk jalan. KPK mendukung, bahkan menyampaikan bahwa anggaran hibah itulah tempat terjadinya praktik korupsi terbesar,” terang dia.
Dia pun dengan lantang menepis tudingan, terkait praktik bagi-bagi jabatan maupun proyek. Ia menegaskan, transparansi yang ia terapkan. “Kalau ada yang menyampaikan kalau saya bagi-bagi jabatan, atau bagi-bagi proyek buat tim sukses, saya tinggal naikkan dana hibah. Padahal paling gampang lewat hibah. Makanya saya ingin menganut keterbukaan untuk semuanya. Saya tidak ada beban ke siapapun. Saya tidak ada beban ke kepala dinas, ke Pak Sekda, ke siapapun. Mereka ditempatkan di jabatan saat ini tanpa saya meminta apapun, zero rupiah, nol persen. Tanyakan ke seluruh ASN di Kabupaten Subang apakah pernah sekali saja saya meminta uang, jangankan 500 juta, 100 juta, 5 juta, atau 500 ribu saja tidak pernah,” tegasnya.
Reynaldi menegaskan, arah pemerintahannya, menganut prinsip Kabupaten Subang hari ini terbuka, dan saya ingin Subang cerah,” imbuhnya.
Dalam sesi wawancara tersebut, Bupati juga menjelaskan progres pembangunan infrastruktur yang tengah berlangsung. “Target infrastruktur kita tahun ini 92 kilometer jalan dengan total anggaran sekitar 230 miliar. Insya Allah akan selesai di bulan Desember. Kita optimis karena pekerjaannya serentak dan menggunakan kualitas beton yang 14 hari kering dan bisa dilewati,” tandasnya,(*)

