4 ABK KM Pelangi 15 Selamat Usai Laka Laut di Perairan Anambas
Anambas: Empat anak buah kapal (ABK) KM Pelangi 15 yang mengalami kecelakaan laut di Perairan Tenggara Kepulauan Anambas dipastikan selamat dan saat ini menjalani perawatan di Puskesmas Siantan Timur, Kabupaten Kepulauan Anambas, Jumat, 12 Desember 2025.
 |
| 4 ABK KM Pelangi 15 Selamat Usai Laka Laut di Perairan Anambas |
Keempat ABK tersebut masing-masing bernama Syaiful, Abidin, Sarif, dan Juraimi. Mereka tiba di Desa Nyamuk, Kecamatan Siantan Timur, sekitar pukul 1.30 WIB menggunakan kapal milik warga Dusun Luap yang melakukan pencarian di laut.
Komandan Pos TNI AL (Danposal) Memperuk Lanal Tarempa, Letda Laut (P) Eko Purnomo, langsung mengunjungi para korban di Puskesmas Siantan Timur untuk memastikan kondisi kesehatan mereka.
Kunjungan tersebut merupakan tindak lanjut dari perintah Komandan Lanal Tarempa Letkol Laut (P) Romi Sitorus yang disampaikan melalui Pasops Lanal Tarempa Kapten Laut (KH) Khairul Amri Sitorus.
“Alhamdulillah, empat orang ABK KM Pelangi 15 dalam kondisi selamat dan telah tiba di Desa Nyamuk. Saat ini mereka sedang menjalani pemulihan stamina dan mendapat perawatan di Puskesmas Siantan Timur,” ujar Eko.
Pernyataan tersebut dibenarkan Camat Siantan Timur, Arpandi. Ia menyampaikan bahwa para ABK tiba dalam kondisi selamat meski kelelahan setelah bertahan di laut sebelum akhirnya dievakuasi oleh nelayan setempat.
Berdasarkan keterangan nakhoda kapal, Syaiful, KM Pelangi 15 dinyatakan tenggelam akibat kecelakaan laut yang terjadi beberapa hari sebelumnya di koordinat 2°35'42.00'' LU dan 106°54'41.00'' BT. Keempat ABK tersebut bertahan di laut hingga akhirnya ditemukan dan diselamatkan.
Di akhir kunjungan, Danposal Memperuk kembali mengingatkan masyarakat pesisir, khususnya nelayan dan nakhoda kapal, agar selalu mengutamakan faktor keselamatan sebelum melaut.
Ia menekankan pentingnya memperhatikan kondisi cuaca, kelayakan kapal, kelengkapan dokumen, alat navigasi, serta ketersediaan alat keselamatan seperti jaket pelampung.
“Keselamatan harus menjadi prioritas utama agar kecelakaan laut dapat dicegah,” tegasnya.(*)
