Akses Bireuen-Medan Pulih, Dua Jembatan Bailey Dipasang
Bencana Lumpuhkan Konektivitas, Pemerintah Pacu Pemulihan Jalur Vital Aceh
![]() |
| Proses Pemasangan stuktur jembatan Bailey di aceh Minggu 7 Desember 2025 (Foto: tangkapan Layar YT Setpres) |
Sumatera: Pemerintah Indonesia mengambil langkah cepat dan terukur merespons dampak bencana alam yang melanda Provinsi Aceh dan Sumatera Utara, khususnya untuk memastikan pemulihan akses vital antara Bireuen dan Takengon berjalan efektif.
Upaya ini diwujudkan melalui pemasangan dua unit Jembatan Bailey di atas Sungai Teupin, Kabupaten Bireuen, Aceh.Minggu 7 Desember 2025.
Pemasangan struktur jembatan sementara ini merupakan manuver strategis pemerintah dalam memulihkan konektivitas darat yang terputus akibat banjir bandang dan tanah longsor. Jembatan Bailey, yang dikenal dengan desain modularnya, dirancang tidak hanya sebagai solusi darurat, tetapi juga memiliki potensi untuk berfungsi sebagai infrastruktur yang lebih permanen.
Fokus utama dari operasi ini adalah menyambungkan kembali jalur distribusi dan transportasi utama, termasuk ruas penghubung kritis antara Banda Aceh dan Medan yang sempat lumpuh total.
Dalam keterangan resmi yang disampaikan, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menggarisbawahi urgensi dari proyek ini.
"Pemasangan Jembatan Bailey ini akan segera memulihkan akses darat yang menjadi urat nadi perekonomian di beberapa daerah penting," tegasnya.
Ia menambahkan, kerja sama erat antara pemerintah pusat, militer, dan partisipasi aktif masyarakat lokal menjadi kunci percepatan instalasi jembatan ini.
Data BNPB menunjukkan bahwa tingkat kerusakan infrastruktur akibat bencana sangat signifikan. Di Aceh, tercatat ada 46 titik tanah longsor dan 34 titik banjir, yang menyebabkan kerusakan pada 35 ruas jalan nasional dan 14 jembatan.
Sementara itu, wilayah tetangga, Sumatera Utara, juga melaporkan 144 titik tanah longsor dan 20 titik banjir. Angka tersebut merusak 25 ruas jalan nasional dan empat jembatan. Kondisi ini secara nyata memperlihatkan betapa parahnya dampak bencana terhadap konektivitas antar wilayah, memerlukan intervensi teknik sipil yang cepat dan tepat.
Pemerintah berkomitmen bahwa, dengan beroperasinya Jembatan Bailey ini, pergerakan orang dan barang dapat kembali normal, menandai tahap krusial dalam upaya mitigasi dan pemulihan pascabencana.(*)

