Hari ini
Cuaca 0oC
Headline News :

Data Terbaru Banjir-Longsor Sumatera: 929 Tewas, Ribuan Rusak Parah

Korban Jiwa Terus Bertambah, BNPB Rilis Data Terbaru Dampak Bencana Tiga Provinsi
Mobilitas warga perlahan-lahan sudah mulai aktif kembali di Aceh Tamiang (Foto : BNPB)

Sumatera: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan peningkatan signifikan jumlah korban jiwa dan kerusakan infrastruktur menyusul bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda tiga provinsi di Pulau Sumatera. 

Data terbaru yang dirilis pada Senin, 8 Desember 2025, pukul 07.56 WIB, mencatat situasi darurat yang meluas di wilayah tersebut.

Menurut juru bicara BNPB, bencana alam yang dipicu oleh curah hujan ekstrem ini telah menelan korban meninggal dunia hingga 929 jiwa. Data BNPB dalam konferensi pers virtual. menunjukkan tantangan besar yang dihadapi tim penyelamat di lapangan.

Selain korban jiwa, dampak kemanusiaan lain juga terasa dengan sekitar 5.000 warga yang dilaporkan menderita luka-luka. Pihak berwenang berupaya keras memberikan perawatan medis kepada para korban di tengah keterbatasan akses.

Kerusakan Meluas di 52 Kabupaten/Kota

Bencana ini tercatat berdampak pada 52 kabupaten dan kota. Skala kerusakan infrastruktur juga sangat besar. BNPB merinci, total 148.100 unit rumah mengalami kerusakan, mulai dari kategori ringan hingga hancur total.

Fasilitas publik, termasuk layanan esensial, turut lumpuh. Laporan BNPB menyebutkan, bencana ini merusak:

• 1.200 fasilitas umum.
• 199 fasilitas kesehatan.
• 534 fasilitas pendidikan.
• 420 rumah ibadah.
• 234 gedung atau kantor pemerintahan.
• 405 jembatan yang terputus, mempersulit upaya distribusi bantuan dan evakuasi.

Daerah yang mencatat korban meninggal dunia terbanyak adalah Kabupaten Agam, Aceh, dengan 179 jiwa, diikuti oleh Aceh Utara (128 jiwa). Di luar Aceh, Kabupaten Tapanuli Tengah (102 jiwa) dan Tapanuli Selatan (85 jiwa) juga menjadi wilayah terdampak parah.

Sementara itu, konsentrasi pengungsi tertinggi berada di Aceh Utara, di mana 316.600 warga terpaksa meninggalkan tempat tinggal mereka dan mencari perlindungan di posko-posko darurat.

Tim gabungan Search and Rescue (SAR), yang terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, dan relawan, dilaporkan masih melanjutkan operasi pencarian dan evakuasi. Fokus utama saat ini adalah menjangkau lokasi-lokasi terisolasi yang aksesnya terputus akibat runtuhnya jembatan dan tertutupnya jalur jalan.

BNPB menghimbau seluruh masyarakat di wilayah terdampak untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan, mengingat musim penghujan masih berlangsung. Bantuan logistik dan personel terus dikerahkan ke lokasi-lokasi yang paling membutuhkan.(*)

Hide Ads Show Ads