Hari ini
Cuaca 0oC
Headline News :

Hari Selasa Terjadi Penguatan Nilai Tukar Rupiah Berlanjut hingga Penutupan Perdagangan

Jakarta: Penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berlanjut hingga penutupan perdagangan hari Selasa.(30/12/25)

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup naik 0,10 persen atau 16 poin menjadi Rp16.771 per dolar AS.(31/12/25)
Foto ilustrasi

Tensi geopolitik yang memicu ketidakpastian tinggi, mempengaruhi sentimen pasar keuangan global. Upaya perdamaian antara Rusia dan Ukraina yang dimediasi Amerika Serikat kembali goyah.

“Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan akan merevisi posisi negosiasinya dengan Ukraina. Putin menduga ada serangan pesawat tak berawak terhadap kediamannya,” kata Analis Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi, Selasa (30/12/2025).

Di Timur Tengah, Presiden AS Donald Trump memicu ketegangan dengan ancamannya terhadap Iran terkait program nuklirnya. Di Asia, Tiongkok melakukan latihan militer dan melepaskan tembakan langsung di sekitar wilayah Taiwan, juga memicu ketegangan di kawasan.

Dari sisi ekonomi, perhatian pelaku pasar fokus pada rilis risalah pertemuan the Fed di bulan Desember. Mereka mencari petunjuk dari para pembuat kebijakan mengenai tren inflasi, kondisi pasar tenaga kerja dan suku bunga.

“Pasar memperhitungkan kemungkinan potensi kelonggaran kebijakan moneter tahun 2026,” ujar Ibrahim. Risalah tersebut, menurutnya, akan mempengaruhi arah pasar dalam jangka pendek di tengah data ekonomi yang sepi.

Volume perdagangan, tambah Ibrahim, diperkirakan tetap rendah karena masa liburan. Ditambah pasar Amerika Serikat akan tutup akhir pekan karena liburan tahun baru, sehingga membatasi partisipasi pasar.

Sementara di dalam negeri, kondisi perekonomian semakin menantang karena meningkatnya ketidakpastian global. Kepercayaan pasar tertekan karena kekhawatiran akan prospek pertumbuhan ekonomi.

“Tensi geopolitik yang memanas dan dampak kebijakan tarif AS membayangi perekonomian global yang masih melambat,” ucap Ibrahim. Dalam kondisi ini perekonomian Indonesia diharapkan tetap tangguh dan mampu mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi 5 persen.(*)

Hide Ads Show Ads