IHSG Dibuka Naik, Setelah Melemah di Akhir Pekan
Jakarta: Indeks harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) diperkirakan menguat dalam perdagangan hari ini. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau naik 0,51 persen ke level 8.676 saat pembukaan perdagangan.
Dalam perdagangan akhir pekan kemarin, IHSG ditutup melemah 0,09 persen ke level 8.632,76. Namun terjadi net buy (beli bersih) oleh investor asing sebesar Rp206 miliar.
Saham yang paling banyak dibeli asing adalah COIN, PTRO, IMPC, ASII, dan WIFI. "Hari ini IHSG berpotensi menguat, level support di rentang 8.550-8.600 dan level resistansi di rentang 8.660-8.700," kata Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman, Senin (8/12/2025).
Fanny mencatat sejumlah isu yang akan mempengaruhi pergerakan bursa saham baik global mau domestik sejak pekan kemarin. Ekspektasi pemangkasan suku bunga the Fed mendominasi sentimen pasar.
"Setelah berakhirnya penutupan pemerintahan selama 43 hari, pelaku pasar masih mencerna sejumlah data ekonomi yang sempat tertunda. Data Departemen Perdagangan menunjukkan belanja konsumen AS naik 0,3 persen di bulan September, sesuai ekspektasi," ujar Fanny.
Data belanja konsumen penting karena berkontribusi lebih dari dua pertiga aktivitas ekonomi di AS. Sementara itu, Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) juga naik 0,3 persen pada September.
Sehingga, Inflasi PCE meningkat menjadi 2,8 persen secara tahunan di bulan September. Sedangkan di bulan sebelumnya inflasi pasar tercatat 2,7 persen.
Bursa saham di kawasan Asia, juga menantikan sejumlah data ekonomi, selain ekspektasi pemangkasan suku bunga the Fed. Diantaranya data pengeluaran rumah tangga di Jepang, inflasi Filipina dan Taiwan, serta keputusan suku bunga India.
Pasar memperkirakan probabilitas 86 persen bahwa bank sentral AS akan memangkas suku bunga di bulan Desember ini. Namun semuanya baru jelas setelah rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada 9-10 Desember besok.(*)

