Puslabfor Berhasil Identifikasi 22 Korban Kebakaran Ruko Terra
Jakarta: Jumlah korban meninggal dunia akibat kebakaran Ruko Terra Drone, Kemayoran, Jakarta Pusat, tercatat sebanyak 22 orang. Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim Polri memastikan seluruh korban berhasil diidentifikasi tanpa melalui pemeriksaan DNA.
![]() |
| Sejumlah petugas Gulkarmat DKI Jakarta saat mengevakuasi korban kebakaran Ruko Terra Drone, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (9/12/2025) (Foto: Akun X @Gulkarmat DKI) |
Demikian disampaikan Kabid Fisika dan Komputer Forensik (Fiskomfor) Puslabfor Bareskrim Polri, Kombes Pol Rochmad, Rabu (10/12/2025). Ia menjelaskan bahwa kondisi para korban masih utuh sehingga proses identifikasi dapat dilakukan secara visual.
“Kondisi 22 korban dalam keadaan utuh dan masih bisa dikenali. Sehingga, tidak perlu dilakukan tes DNA,” ujarnya, Rabu (10/12/2025).
Sementara itu, petugas gabungan dari kepolisian, pemadam kebakaran, dan instansi terkait masih melakukan penanganan lanjutan di lokasi kejadian. Investigasi mengenai sumber api dan faktor penyebab kebakaran tersebut juga terus didalami.
Hingga kini, proses olah tempat kejadian perkara (TKP) masih berlangsung. Guna memastikan penyebab pasti insiden tragis yang menewaskan puluhan orang tersebut.
Diketahui, dalam insiden ini 19 orang lainnya bisa diselematkan. Para korban selamat merupakan karyawan yang tengah bekerja di gedung tersebut saat terjadi kebakaran.
Kepala Dinas Gulkarmat DKI Jakarta, Bayu Meghantara, menjelaskan bahwa 19 korban selamat ditemukan berada di lantai paling atas bangunan. Mereka naik ke area tersebut untuk menghindari kobaran api yang membakar lantai dasar ruko.
“Sebanyak 19 jiwa berhasil kami selamatkan,” ujar Bayu di Jakarta, Selasa (9/12/2025). Ia menceritakan, bahwa ketika api mulai membesar, para karyawan berinisiatif bergerak naik ke lantai tertinggi.
Petugas pemadam kemudian melakukan evakuasi dengan menurunkan mereka satu per satu. Mereka diturunkan petugas dengan menggunakan peralatan penyelamatan.
Bayu menyebut, kebakaran hanya menghanguskan lantai dasar bangunan. Sementara enam lantai di atasnya tetap dalam kondisi aman dan tidak terdampak api.
Namun, tragedi ini juga menelan korban jiwa. Sebanyak 22 orang ditemukan meninggal dunia, terutama di lantai 3 dan 5.
Para korban diduga mencoba menyelamatkan diri dengan menuju ke jalur evakuasi di lantai atas. Tetapi kelelahan sebelum mencapai titik aman.
“Jalur akses ke atas kan membutuhkan energi cukup besar. Mungkin mereka kelelahan (tidak sampai),” ujar Bayu.(*)
