SUBANG-PEKA-.Pembangunan maupun pengembangan Pelabuhan Internasional di Patimban, Kabupaten Subang, memerlukan perubahan desain tata ruang wilayah Patimban Subang dan sekitarnya menjadi Port City, dalam mengantisipasi tumbuhnya kawasan industri baru.

"Sekarang ternyata sudah ada yang menjorok ke laut sepanjang 800 meter (Trestel dan Causeway), tinggal tambah 300 meter jadi 1,1 kilometer kesana sebelum dibuat tempat sandaran kapal-kapal besar," kata Deddy Mizwar.
Pada tinjauannya, Wagub Deddy Mizwar mengungkapkan bahwa, salah satu fasilitas yang telah Patimban miliki, yakni fasilitas Trestel 570 m, ditambah Causeway sepanjang 357,5 meter sehingga total 800 m.
Adapun infrastruktur penunjang pelabuhan yang segera dikembangkan diantaranya Jalan Akses berupa jalan tol (jika diperlukan), Jalan Kereta Api, Kelistrikan (PLTG atau PLTU), suplai air bersih, IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) dan Reception Facilities.
Selanjutnya sebagai sarana pendukung, juga akan dibangun Sekolah/Akademi untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) lokal yang akan menunjang keterampilan masyarakat agar mampu turut serta pada kemajuan Patimban.
"Di perencanaan akan ada jalan mobil dan jalan kereta. Jadi kita harapkan 2019 selesai ini semuanya, dan 2020 sudah beroperasi," harap Deddy.
"Bayangkan dampak pertumbuhan ekonomi seperti apa nanti di Jawa Barat. Termasuk masyarakat sekeliling sini ada perubahan, dan masyarakat jangan jadi penonton, dia harus ikut terlibat menjadi pelaku dari pertumbuhan ekonomi itu sendiri," sambungnya.
Deddy juga menuturkan, dibutuhkan dana sekitar Rp 500 miliar untuk pembebasan tanah. Dimana ada 356 hektar tanah di darat, dan 300 hektar di bibir pantai atau total 656 hektar yang perlu pembebasan lahan.
Di samping itu, Deddy juga mengharapkan bantuan masyarakat serta seluruh aparat untuk mengawal program ini lebih baik lagi. "Jangan sampai terjadi pergesekan-pergesekan yang tidak perlu," imbuhnya.