KARAWANG, PEKA - Tiga bulan lalu, Jembatan penyebrangan yang menghubungkan 3 Dusun di Desa Ciparagejaya Kecamatan Tempuran, ambruk. Selama itu pula, lebih dari seribu KK, harus bersabar menunggu perampungan jembatan baru sepanjang 80 meteran tersebut, tanpa kecuali para siswa sekolah yang setiap harinya berjuang dengan sampan perahu menuju tempatnya belajar. 

Pelajar Berangkat Sekolah Menggunakan Perahu
Meskipun tergolong normal aktivitas belajarnya, namun sesekali dimusim hujan angin, beberapa siswa memilih tidak berangkat ke sekolahnya karena kekhwatiran para orangtuanya. Guru SDN Ciparagejaya 1, Rohmania Hayati S.pd mengatakan, 80 persen siswa SD disekolahnya berasal dari 3 Dusun terisolir jembatan penyebrangan tersebut, yaitu dari Dusun Badama, Dusun Karangsambung dan Dusun Karangsinar, bahkan dirinya juga berasal dari salah satu dusun tersebut. 

Aktivitas belajar siswa sambung Rohmania, normal seperti biasa, kecuali pada saat jembatan-jembatan tersebut ambruk di 2 minggu pertama, selebihnya seperti biasa sampai saat ini. Sebab, bagi anak-anak sekolah selama menyebrang, sedari pertama sudah di gratiskan karena ditanggung anggota DPRD Karawang selama proses pembangunan jembatan baru belum rampung. Namun, diluar itu bisa berbayar sekali jalan Rp 5 ribu, walaupun tidak mematok harga dan meminta, tetapi kerelaan yang menyebrang saja karena sudah memberikan jasa," Aktivitas belajar biasa normal saja, lagi pula siswa-siswa yang nyebrang kan digratiskan sama Anggota DPRD," Ungkapnya.

Lebih jauh ia menambahkan, khusus kelas 1 dan 2 yang rata-rata masih diantar orang tua, aktivitas belajar sesekali terganggu saat hujan angin tiba, karena banyak kekhawatiran. Sehingga, yang masuk sekolah juga tidak sebanyak cuaca panas. Begitupun aktivitas hari-hari biasa, anak-anak yang biasa datang ke sekolah pagi dan siangnya untuk memperdalam eskul, saat ini tersendat, karena para orangtua hanya mengizinkan anaknya menyebrang 1 kali saja dalam sehari. 

Karenanya, pembangunan jembatan baru yang saat ini sudah mulai proses, diharapkan bisa langsung cepat selesai dan bisa kembali normal, karena bukan saja bagi pendidikan, tapi aktivitas perdagangan dan lainnya juga ikut terganggu rutinitasnya." Sekolah sih inginnya bisa segera selesai, saat ini sudah dibangun, semoga kualitasnya bagus dan kokoh demi akses masyarakat yang lebih lancar," Pungkasnya.#sr-novi.