KARAWANG, PEKA - Hari ke-15 dalam Tahun Baru Cina atau yang lebih dikenal sebagai "Cap Go Meh" telah berlangsung di seluruh penjuru negeri terutama di daerah yang memiliki banyak populasi Etnis Tionghoa seperti di Kalimantan Barat, Bangka-Belitung, Palembang, Pecinan Semarang, Surabaya, Jakarta, Bandung,  Manado dan Medan. Di Karawang sendiri, Cap Go Meh, telah dirayakan dalam sebuah festival semarak dan megah di Kota Karawang.

Ilustrasi Perayaan Cap Go Meh di Karawang
Di Karawang sendiri, Dalam pelaksanaannya kali ini, Cap Go Meh Telah  dibuka oleh Bupati Karawang dr.Cellica Nurachadiana, selain dihadiri oleh  unsur Forkominda, acara tersebut juga dihadiri istri Mantan Presiden RI ke 4 KH.Abdurahman Wahid, Hj.Shinta Nurriyah. Minggu (12/2). ribuan peserta yang mengikuti Kirab mulai berjalan dari Vihara Dharma Prasada dan melakukan pawai melewati Jalan Tuparev, Kertabumi, AR.Hakim,  hingga kembali lagi ke Jalan Tuparev.
Kendati acara ini merupakan warisan dari bangsa Tionghoa, akan tetapi antusias masyarakat sekitar juga tidak kalah seru.  peserta Kirab Cap Go Meh kali ini tidak hanya berasal dari Karawang, beberapa dari mereka ada yang berasal dari luar kota seperti, Bekasi, hingga Jakarta.
Dalam sambutannya Bupati menyampaikan, agar perayaan Cap Go Meh ini mampu memberikan pencerahan bagi kehidupan bermasyarakat yang penuh dengan kebersamaan. oleh karena itu marilah kita secara bersama-sama membangun masa depan bangsa, dengan dijiwai semangat dan nilai-nilai kerukunan umat beragama. karena tidak ada satu agama pun yang mengajarkan kekerasan, permusuhan dan kebencian, akan tetapi semua agama mengajarkan umatnya untuk saling pengertian, saling menghormati dan saling mengasihi tanpa membeda-bedakan suku, golongan dan status sosialnya” ungkapnya.
Masih menurut .Bupati, “walaupun kita semua  menyadari bahwa indonesia sebagai negara yang mayoritas penduduknya beragama islam, namun telah mempelopori pluralisme agama yang tertuang dalam falsafah Pancasila dan UUD Tahun 1945 hingga lahirlah konsep : “Tri Kerukunan Umat Beragama” yaitu (1) kerukunan intern umat beragama, (2) kerukunan antar umat beragama, (3) kerukunan antar umat beragama dengan pemerintah” ujar Bupati.
Namun demikian Bupati  berharap kepada semua jajaran dibawahnya,  untuk senantiasa memberikan pelayanan publik yang sama kepada seluruh lapisan masyarakat termasuk masyarakat Tionghoa, dan termasuk penganut agama khong khu chu,  “ marilah kita bangun masa depan bangsa, dengan semangat persatuan dan persaudaraan yang dilandasi semangat kerukunan umat beragama serta raihlah kehidupan yang lebih baik” Harapnya.
Menurutnya, yang menarik dari Cap Go Meh di Karawang adalah perpaduan budaya Sunda dan Tionghoa. "Ini bagusnya ada kolaborasi dua budaya," puji Bupati.
Terakhir, Bupati mengucapkan “selamat atas perayaan Cap Go Meh ini” kepada umat Khong Khu Chu dan Masyarakat Tionghoa, semoga perayaan Cap Go Meh 2568 ini membawa kebahagiaan, kedamaian, pengharapan, dan kesejahteraan. perayaan ini, merupakan refleksi nilai-nilai keagamaan untuk membangun sikap dan perilaku sosial yang lebih baik. perayaan ini juga dapat memperkokoh persatuan dan kebersamaan untuk bersama-sama membangun karya bagi kemajuan bangsa dan negara yang sama-sama kita cintai” tegas Bupati.#oca-novi.