Karawang, PEKA - Hujan yang mengguyur selama 2 hari terakhir sudah merendam ratusan hektar sawah di Kecamatan Cilamaya Kulon dan Telagasari. Meskipun baru terendam dua hari, jika hujan terus mengguyur, luapan sungai dari Kalen Mati Sumurgede- Manggungjaya dan Cibulan-Bulan mengancam pertanaman yang sebagian baru disemai.


Sawah di Telagasari
Petani Cilamaya Kulon, Gojali mengatakan, baru saja ditandur dan sebagian baru disemai, sawah di Sumurgede dan Manggungjaya terendam 2 hari terakhir akibat hujan yang mengguyur dan luapan sungai dari arah pintu air Peundeuy. 

Atas kondisi ini, para petani digolongan air V ini khawatir luapan air masih akan berlangsung selama seminggu kedepan dan bisa mengakibatkan pertanaman membusuk, puncaknya petani khawatir gagal tanam.  Ini terjadi diareal pesawahan di Desa Sumurgede, Manggungjaya dan Tegalurung, meskipun belum parah karena aliran air bisa menyusut sewaktu-waktu, tapi ini bisa berlanjut ancamannya, karena air yang merendam, nyaris menutup daun-daun batang tanaman padi yang baru ditandur tersebut," Baru beberapa hari ditandur sudah terendam, kita khawatir lama direndam tanamannya juga membusuk," Ungkapnya.

Petani lainnya di Telagasari, Waryan (50) mengatakan, luapan sungai Cibulan-bulan mengkhawatirkan pesawahan di Telagasari dan Kecamatan Tempuran yang baru seminggu terakhir di tandur. Bukan saja mengancam rendaman yang membuat busuk tanaman jika lebih dari 5 hari, tetapi juga menyeret tanaman menjadi berserakan. Beberapa yang sudah mengalami rendaman antara lain di Desa Pulosari, Ciwulan dan Kalisari, sementara di Tempuran seperti nampak di Desa Lemahmakmur dan Pagadungan. 

Ia berharap,  jika petani gagal tanam, pemerintah bisa siapkan benih cadangan atau juga asuransi pertanian dengan cepat, ini diperlukan agar petani bisa cepat tanam kembali paska banjir yang diprediksi akan terus berlangsung," Kita harap ada asuransi dan benih cadangannya dari Pemerintah disiapkan," Ungkapnya.#sr-novi.