KARAWANG.PEKA.-Wowww..... ribuan orang pencari pekerja (Pencaker) serbu Kantor  Kepala Dinas Tenagakerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Karawang, Ahmad Suroto. Hal ini  untuk membuat kartu kuning. Penambahan pemohon mencapai 30 persen dibandingkan hari biasanya.

.Ribuan Orang Serbu Kantor Suroto
Kadisnakertrans Karawang, Ahmad Suroto mengatakan, kendati pembuatan kartu kuning bisa dilakukan di 30 kecamatan yang ada di Karawang, tapi para pelamar kerja masih menyerbu kantor Disnakertrans untuk membuat kartu kuning. “Kami juga mendapat laporan dari kecamatan jika blanko kartu kuning habis, jadi para pencari kerja menyerbu kesini (kantor Disnakertrans),” ujarnya saat ditemui dikantornya, Rabu (5/7)

Dikatakan, pelayanan kartu kuning juga saat ini lebih cepat dan semua warga yang membuat kartu itu sudah otomatis masuk data base komputerisasi karena sudah bentuk aplikasi. “Kita belum bisa merekapitulasi jumlah keseluruhan yang membuat kartu kuning, sebab laporan dari kecamatan belum ada. Tapi diperkirakan jumlah yang membuat kartu kuning lebih dari 30 ribu pada bulan ini. Jika melihat jumlah lulusan SMA/SMK,” katanya.

Dijelaskan, yang datang ke kantor Disnakertrans tidak hanya yang membuat kartu kuning, tapi juga memasukan lamaran pekerjaan. Sebab saat ini lowongan pekerjaan satu pintu di Disnaker, bahkan tahun 2016 lalu pihaknya sudah ada 20.150 warga yang ber-KTP Karawang yang sudah ditempatkan.

“Untuk lowongan pekerjaan setiap tahunnya yang diterima Disnaker mencapai 24 ribu lowongan, jadi pengurangan pengangguran bisa dilakukan. Belum ditambah dengan adanya program pemagangan yang bisa menyerap tenaga kerja 5000 orang,” katanya.

Sementara itu, Salah seorang warga yang membuat kartu kuning, Ahmad mengaku telah menunggu beberapa jam menunggu selesainya pembuatan kartu kuning. "Tak apa-apa menunggu lama juga, yang penting bisa mendapatkan kartu kuning sebagai salah satu persyaratan untuk bisa diterima kerja di perusahaan," katanya.

Ia mengaku memberikan apresiasi kepada petugas di loket yang begitu sigap memberikan pelayanan kepada para remaja yang mengajukan kartu kuning.

"Saya tidak dipungut biaya untuk membuatkan kartu kuning," ujarnya.

Hal senada disampaikan Wulan Puspitasari yang mengaku lulusan sekolah menengah kejuruan di Karawang. Ia mengatakan, dirinya bersama dua orang temannya mendatangi kantor Disnakertrans untuk membuat kartu kuning.

Pihaknya mengharapkan kepada perusahaan yang ada di Karawang untuk memprioritaskan pencari kerja dari daerah dulu. "Kamib bukan anti luar daerah tapi selayaknya diprioritaskan pencari kerja asal Karawang dulu," pungkasnya.

Penulis:oca