Karawang, - Jika diwilayah laut sebelah barat Karawang seperti Pakisjaya dan Pisangan rentan kehilangan tanah timbul akibat abrasi setiap tahun. Lain halnya di Muara Cilamaya seperti di Desa Muarabaru dan Muaralama. Pasalnya, fenomena akresi air laut diwilayah timur utara Karawang tersebut justru membuat luas pantai bertambah lantaran seiring tanah timbul yang diciptakan air laut dibibir pantai. (10/7).

Penyelia tanaman Mangrove Muara, Toni mengatakan, Jika diwilayah pesisir laut lainnya di Karawang terjadi abrasi selama sepekan terakhir, bahkan di wilayah pakisjaya yang membuat beberapa rumah dibibir pantai ikut tergerus air laut, lain halnya dengan yang terjadi di Muarabaru dan Muaralama Kecamatan cilamaya Wetan. Karena, sebut Toni, selama sepekan terjadi akresi atau fenomena penambahan tanah timbul, justru pantai-pantai baru nampak lebih luas. Disinggung jumlah luas, Toni menyebut ada sekitar 100 meteran tanah timbul baru dari bibir pantai air laut." Di Muara ini terjadi akresi, jadi tanah timbul selama sepekan terakhir bertambah 100 meteran dari bibir pantai," Ungkapnya.

Toni menambahkan, karena seringnya terjadi Akresi, ada beberapa Dusun seperti di Desa Muaralama itu yang dinamai Dusun Tanah Timbul, bahkan sesekali untuk mempertahankan tanah timbul, serinng ditanami mangrove. Namun, diakuinya, beberapa ada juga yang diburu masyarakat saat pemutihan mungkin untuk di sertifkatkan. Hanya saja jika akresi berlangsung, tanah timbul yang dimaksud lebih banyak masih mendominasi lumpur-lumpur yang lama kelamaan menjadi pasir dan pantai." Muaralama dan Muarabaru beberapa nambah tanah timbul, ada yang kelak bisa ditanami mangrove, ada juga yang mungkin disertifikatkan," Pungkasnya.

Senada dikatakan Kepala Desa Muarabaru, Abdul Rojak. Ia membenarkan jika selama sepekan terakhir di wilayah pantai Desanya tengah akresi atau terjadi fenomena penambahan tanah timbul. Panjangnya dari bibir pantai dalam semusim bisa mencapai 100 meter dari bibir pantai. Hanya saja, itu trjadi saat nampak air laut sedang surut saja, sebab saat sedang pasang alias rob, kondisi tanah timbul yang dimunculkan akresi kembali dilindas air laut, sehingga peambahan tanah timbul itu bisa nampak 5 tahun sekali, itupun tak tentu karena terkadang abrasi bibir pantai tenggelam, dan saat akresi muncul tanah timbul baru. Hal itu sebut Rojak adalah faktor alam yang setia tahun terjadi, hanya memang saat ini kondisinya masih selalu trjadi di Muarabaru dan Muaralama disaat laut lainnya di Pakisjaya dan Pisangan sedang abrasi." Itu faktor alam, memang kalau akresi ada penambahan tanah, tapi kadang teggelam lagi saat air pasang," Pungkasnya.

Penulis:Ruri.