Penulis : Oca

KARAWANG.- Karawang Budgeting Control (KBC) menilai pembangunan gedung pemda II  yang berada di akses Kodim jalan baru yang menelan biaya sekitar 60 miliar yang dirancang agar pelayanan pemerintahan bisa dilakukan dalam satu atap.  Kemungkinan akan di huni atau di tempati oleh kurang lebih 300 pegawai berikut staff-nya.

Pasalnya pembangunan tahap satu yang meliputi struktur dan kontruksi bangunan yang menghabiskn kurang lebih 20 miliar.

"Ini sangat sangat mengecewakan dari segi pembangunan kontruksinya," kata Joya,  pengurus KBC.

Menurutnya,  bisa lihat dimana tiang slop beton sebagai peyanggah bangunan semakin atas semakin mengecil. Padahal semakin atas daya grafikasi bumi semakin kuat belum lagi tekanan udara lewat angin.

"Ini yang semestinya diperhatikan oleh kontraktor atau pembuat rancangan gedung/arsitek bila memang kontraktor mengacu pada gambar dan RAB yang sudah disiapkan oleh pihak Pemda sebagai owner," ujarnya.

Kata dia, jika slop semakin atas semakin mengecil berati dak beton lantai semakin atas semakin menipis mengimbangi struktur yang ada. Jika dak beton lantai ukuran atas sama dengan ukuran bawah berat bebannya akan sama. Padahal slop betonya berbeda bisa di prediksi kemungkinan bangunan tidak akan bertahan lama.

"Jika pengecilan slop itu atas dasar gambar dan RAB dari owner apakah konsultan dan arsitekturnya tidak berpikir, kalau itu bangunan peruntukan umum dimana manusia akan hilir mudik didalamnya?" cetusnya.

Dikatakan, bila pengecilan slop itu dilakukan oleh kontraktor berapa rupiah efesiensi yang dilakukn oleh kontraktor.

"Disini kami KBC hanya memberikan sudut pandang kami terkait kontruksi bangunan, bukan analisa pembiayaanya," pungkasnya.

Editor : Farida