Karawang. - Kandidat calon gubernur yang akan berlaga di Pilkada serentak di Jawa Barat tahun 2018 dari koalisi Poros Baru yaitu Partai Gerindra, Partai Demokrat, PAN dan PPP) akan diumumkan November 2017.

Setelah disodorkan nama-nama dari tiap partai, selanjutnya dilakukan survei internal untuk mengukur elektabilitas dan popularitas kandidat tersebut, kata Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Barat Mulyadi ketika dihubungi melalui telepon, Kamis.

Dikatakan, pengusulan nama-nama kandidat cagub dari Koalisi Poros Baru ini masih cair dan dapat berubah, sesuai dengan dinamika politik yang terjadi kedepannya tapi untuk saat ini pihaknya memilih mendedikasikan terlebih dulu terhadap nama-nama yang diusulkan keempat partai tersebut.

"Jadi nanti itu akan ditentukan parameter kandidat yang direkomendasikan seperti apa, ada kajian Poros Baru Mendengar. Dalam hal ini Gerindra, Demokrat, PAN, dan PPP, mengundang berbabagai unsur di Jabar, untuk memberikan masukan-masukan. Bukan hanya tentang kandidat, tapi bagaimana selanjutnya Jabar dibangun," katanya.

Selain itu, pihaknya juga membuka komunikasi dengan partai non parlemen seperti PBB, PKPI, Perindo, dan Idaman malah ia mengapresiasi partai-partai tersebut karena karena miliki infrastruktur partai di daerah.

"Pada prinsipnya kami tidak ingin terjebak, bahwa kandidat yang diusung adalah karena elektabilitas atau popularitasnya tapi jauh dari upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Barat. Kita di daerah diberi keleluasaan oleh pusat," katanya.

Sebelumnya, Partai Demokrat, Partai Gerindra, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Amanat Nasional (PAN) yang tergabung dalam koalisi Poros Baru memunculkan nama-nama kandidat calon gubernur yang akan diusung di Pilgub Jawa Barat 2018.

Keputusan untuk memunculkan nama-nama kandidat Cagub Jabar 2018 disepakati usai sejumlah Ketua DPD yang tergabung dalam Poros Baru melakukan pertemuan di Kantor DPD Partai Gerindra Jawa Barat, di Kota Bandung, Rabu.

Kandidat cagub Jabar yang muncul dari Partai Demokrat adalah Dede Yusuf, Iwan Sulandjana dan Herman Khaeron, dari PAN Dessy Ratnasari, dari PPP Uu Ruzhanul Ulum dan Asep Mausul dari Partai Gerindra Mulyadi dan Burhanuddin Abdullah.