KARAWANG, - Jika melintasi SS Kalong penghubung Desa Cikalong dengan Desa Cikarang Kecamatan Cilamaya kulon,  masyarakat dan pengendara akan di suguhi pemandangan tak biasa.  Pasalnya,  irigasi yang mengairi sawah ratusan hektar tersebut,  di jejali tumpukan eceng gondok hampir 150 meter. Tidak itu saja,  jembatan penghubungnya yang berukuran 6 x 4 meter tersebut jebol dan mengancan pengendara roda 4 dan roda dua.

Kasie Ekbang Desa Cikarang,  Nata S mengatakan,  eceng gondok di Dusum Krajan RT 11/10 Desa Cikarang tidak bisa dibersihkan mengandalkan ulu-ulu alias waker saja,  karena perlu banyak orang untuk mengangkat ganggang dan eceng yang sudah nyangkut di jembatan rusak hampir 150 meteran tersebut,  karena selain mengamcam pengairan mampet,  juga mendorong material jembatan penghibungnya terus terdorong  lapuk,  apalagi jembatan ini memang akses hidup bagi masyarakat dua desa. Karenanya,  dua-duanya, baik eceng gondok dan sarana jembatannya harus  diberesi segera,  tujuan utamanya agar air mengalir lancar dan sawah bisa terairi normal,  bahkan jika hujan besar juga menghindarkan dari luberan air irigasi yang bisa mengancam bencana banjir. " Sudah jembatannya rusak,  eceng juga menumpuk tidak karuan, " karanya. 

Pemerintah desa sadar,  bahwa kondisi jembatan sudah harus diperbaiki,  karenanya setiap tahun selalu diajukan,  bahkan sudah mendapat sinyal bahwa jembatan tersebut siap di realisasi tahun ini dari ABT,  namun harus kembali gagal,  karena dialihkan ke jalan poros Dusun Banteng Ompong. Karenanya, pemerintah desa baru bisa menambal saja melalui dana dari Iuran Rutin Desa (IRTD). " Katanya mau dibangun dari ABT, Tapi sayangnya,  dialihkan ke jalan poros, " ujarnya.

penulis : Ruri