Karawang. -Tebak-tebak buah Manggis di Pilgub Jabar ternyata tak semudah kata pengamat terbukti jelang 3 Januari 2018 belum juga tampak siapa bakal pendamping Dedi Mulyadi Pilgub nanti.


Saat ini Golkar tengah bermanuver mencari rekanan koalisi di Pilgub Jabar 2018. Partai pimpinan Airlangga Hartanto tersebut sedang intens menjalin komunikasi dengan PDIP, Demokrat dan PPP di tingkat pusat maupun daerah.

"Ada komunikasi intensif yang dilakukan oleh Ketum (Golkar) maupun oleh kader di Jabar. Beberapa hari yang lalu kita sudah menyampaikan kajian-kajian itu di pleno (pilkada)," kata Wasekjen Golkar Ratu Diah Hatifah saat dihubungi, Rabu (27/12/2017).

Ia menuturkan, komunikasi yang terbangun cukup baik yakni dengan PDIP, Demokrat dan PPP di tingkat pusat. Golkar masih memiliki waktu untuk melakukan kompromi politik dengan partai-partai tersebut untuk bersama-sama bertarung di Pilgub Jabar.

"Sejauh ini komunikasi yang dibangun ya dengan PDIP, Demokrat, dan PPP. Saya kira hampir seluruh partai menunggu strategi menjelang tanggal 3 (Januari) karena masih ada kesempatan melakukan deal politik," ungkap dia.

Diakuinya hanya PDIP saja yang saat ini belum menentukan sikap. Sementara PPP dan Demokrat sudah memiliki koalisi masing-masing. Namun, situasi politik saat ini masih sangat memungkinkan terjadi perubahan-perubahan.

"Suasana poros yang dibangun koalisi partai masih cair. Kita harus kerja keras dan kerja cerdas agar tidak salah sasaran," tutur dia.

Ratu menegaskan partai berlambang pohon beringin akan mengedepankan kadernya untuk Pilgub Jabar. Sejauh ini sosok Ketua DPD Golkar Jabar Dedi Mulyadi yang berpeluang mewakili partai untuk bertarung dalam kontes lima tahunan tersebut.

"Kalau prinsip kami yang dimunculkan harus kader Golkar ya. Karena parameternya semakin hari Demul surveinya bagus. Hanya kemarin ada sedikit kendala politik. Ini Jabar menjadi laboratorium kader nasional untuk bisa memetakan pilpres 2019," kata Ratu.