Karawang. - Rawan pangan saat ini sudah menjadi isu nasional.Indikator peristiwa diduga akibat ada sejumlah pihak yang sengaja menaikan harga beras dan menimbunnya namun hal tersebut belum bisa dibuktikan tanpa ditemukan para pelakunya.

Mahalnya harga beras bukan saja telah menyulitkan masyarkat dibawah garis kemiskinan tetapi sudah pula membuat rugi pedagang UMKM misal warung nasi dan sejenisnya.Peristiwa rawan pangan berupa beras juga terjadi di Karawang.Tak sedikit kaum ibu via medsos atau secara terbuka merasa keberatan dengan melangitnya harga bahan pokok tersebut,beber Rizal asal warga Karawang Timur.

Harga kiloan atau literan beras sudah diambang ketidak wajaran dan pantas banyak teriak kemahalan karena harga beras seakan dipatok dari 13 ribu sampai 14 ribuan perliter,terang dia.

Hasil pantuan di dua pasar tradisional misal Rengasdengklok dan Jatisari untuk harga beras bagus kisaran 13 ribu lebih perliter,bahkan harga beras dipekampungan pada tukang eceran bisa capai 14 ribuan perliter.Harga yang terlampau tinggi itu sudah bertahan sampai 3 pekan ini,ungkapnya.

Untuk mengatasi kondisi yang seperti saya jelaskan tadi,ucapnya Rizal."Sebaiknya Pemkab dan Legislative tidaklah diam (terlalu nyenyak tertidur,red)".Karena peristiwa ini harus segera diatasi secepatnya minimal menyegerakan tindakan Sidak atau operasi Pasar,pintanya.

Selain segera melakukan sidak ke pasar-pasar oleh unsur Muspida Karawamg saatnya pula dilibatkannya Satgas pangan dan Bulog.Karena dugaan adanya unsur kesengajaan menaikan harga beras oleh spekulan sudah sangat mencekik termasuk penimbunan beras diduga ada.Dan bila benar adanya spekulan beras yang menaikan harga terlalu di atas HET pemerintah atau terbukti melakukan penimbunan beras maka segera ditindak saja,pungkasnya.