PELITAKARAWANG.COM -  Sedikitnya, 250 orang dari komunitas Hidroponik asal Karawang, Cikarang, Purwakarta,  Subang, lembaga pendidikan SMK, serta perwakilan kelompok Wanita Tani (KWT) dan Penggerak PKK sampai Pondok Pesantren, ikuti kegiatan Expo panen hidroponik panah merah di Kebun Mini Desa Cengkong Kecamatan Purwasari, Minggu 26/8. Kegiatan Koperasi Tani Karawang yang di sponsori PT East West Seedorf, PT Nestle dan PT ABC itu,ikut dihadiri para pejabat Distanhutbunak dan para penyuluh di Kecamatan Purwasari.

Pemilik kebun mini hidroponik,  Bambang mengatakan, siapapun ia  persilahkan datang ke kebun untuk belajar bersama Tim Edukasi Koperasi Tani Karawang (TEKO) secara gratis,  walaupun tidak ada acara resmi seperti kegiatan expo hidroponik panah merah kali ini. Kebunnya di Purwasari sangat terbuka, apalagi bagi masyarakat yang ingin pengembangan tanaman hidroponik ini. 

Sebab, digelarnya expo yang di inisiasi Koperasi Tani Karawang ini,  tidak lain adalah untuk  mengenalkan teknologi,  metode tanam hidroponik sebagai sebuah solusi alternatif ketika tidak punya lahan luas dam keterbatasan air, sementara ada keinginan kuat untuk menanam sayuran baik buah maupun daun tanpa menggunakan media tanah dengan harapan optimalisasi pekarangan rumah sebagai sumber gizi keluarga. " Kita terbuka bagi siapapun yang ingin belajar di kebun mini kami di Cengkong ini," Katanya.

Pemateri Hidroponik, Ajud Tajarudin S.P yang juga pengurus Koperasi Tani Karawang mengatakan,  koperasi tani Karawang sebagai fasilitator untuk mewujudkan kesejahteraan petani, siap membantu kegiatan pelatihan baik hidroponik dan organik serta menyediakan sarana produksinya, para peserta diberikan materi dasar hidroponik yaitu bagaimana cara yang paling efektif dan efisien untuk memulai hidroponik serta disampaikan juga peluang usahanya, jika memang mau lanjut sebagai pengusaha sayuran hidroponik. Penanaman sayuran baik sayuran buah jenis cabe rawit, cabe besar, tomat, labu madu maupun sayuran daun bayam, kangkung dan sawi, ia sampaikan displaynya  dengan beberapa sistem hidroponik yaitu wick system',Nutriennya Film technique (NFT), Deeper Flow Technique(DFT) dan fertigasi (duck bucket). Dirinya sambung Ajud,  tidak sendiri, karena untuk mematangkan materi,  pelatihan hidroponik ini bukan saja disampaikan olehnya, tetapi juga menghadirkan  bintang tamu dari Bandung  Eva Lam, yang juga pelaku usaha edible flower salah satu tokoh hidroponik nasional. "diberikan materi dasar hidroponik yaitu bagaimana cara yang paling efektif dan efisien untuk memulai hidroponik serta disampaikan juga peluang usahanya, jika memang mau lanjut sebagai pengusaha sayuran hidroponik," Katanya.

Ajud menambahkan, selain hidroponik, saat ini sebutnya,  ia juga sedang mengembangkan metode penanaman padi di pekarangan sebagai upaya mewujudkan swasembada beras dari pekarangan, walaupun dengan luasan lahan 170m2 cukup satu kali tanam, ia meyakini akan bisa panen gabah tiap bulan selama kurang lebih dua tahun untuk mencukupi kebutuhan beras bagi keluarga tersebut. " Selain hidroponik, kita juga sedang kembangkan tanam padi di pekarangan, " Katanya .