PELITAKARAWANG.COM-.Program kartu indonesia sehat atau biasa disebut KIS telah dikeluarkan oleh Presiden Indonesia yang ke-7 bersama dengan wakilnya,pada tanggal 3 November 2014 silam.(29/09/2018).

KIS merupakan perluasan dari kartu BPJS yang telah diluncurkan sebelumnya oleh mantan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang telah bejalan pada tanggal 1 januari 2014 lalu.KIS saat ini pun menjadi salah satu program unggulan pemerintahan Jokowi-JK yakni Nawacita.

Melalui KIS, masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan secara menyeluruh difasilitas kesehatan yang telah melakukan kerjasama. Semua warga masyarakat mempunyai kesempatan untuk memperoleh kartu ini secara keseluruhan dan untuk kepesertaannya KIS terbagi menjadi 2 kelompok yaitu pertama,kelompok masyarakat yang wajib mendaftar dan membayar iuran,kedua, Kelompok masyarakat yang kurang mampu yang didaftarkan oleh pemerintah dan iurannya telah dicover oleh pemerintah. 

KIS saat ini ternyata mendapatkan respon positif dari masyarakat, terlebih bagi penerima bantuan iuran (PBI), pasalnya mereka sangat antusias setelah mendengar kabar akan dikeluarkannya program pemerintah yaitu KIS.

KIS yang diberikan secara cuma-cuma bagi penerima bantuan iuran, karena sesuai dengan keinginan presiden untuk membantu menyelesaikan permasalah sosial yang ada di masyarakat. Dengan adanya program ini akan mempermudah masyarakat dengan ekonomi menengah kebawah untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.Sehingga masyakat tidak lagi sungkan dan menahan diri untuk pergi ke fasilitas kesehatan.

Setia
Munawaroh
KIS pula secara otomatis memberikan pengaruh terhadap penurunan angka kesakitan di Tanah Air, karena masyarakat menengah kebawah yang tadinya enggan pergi berobat sekarang bersedia untuk memeriksakan dirinya sampai sembuh.Karena pemerintah sudah berupaya untuk mengoptimalkan pelayanan kesehatan, sehingga setidaknya angka kesakitan di Indonesia akan menurun. 

Selain angka kesakitan yang menurun, kartu KIS ini juga memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat.Banyak masyarakat yang sehat dan dapat kembali untuk berproduktif sehingga masyarakat kini dapat menyeimbangkan perekonomiannya.

Diperkirakan ada kenaikan 1 % kepesertaan KIS setara dengan peningkatan pendapatan masyarakat sebesar Rp1juta/tahun.

Dengan seimbangnya perekonomian masyarakat, akan memberikan dampak pula kepada pemenuhan akan kebetuhan gizi masyarakat itu sendiri.Masyarakat yang perekonomiannya meningkat mempunyai peluang untuk dapat membeli makanan yang mengandung nilai gizi. Ketika kebutuhan akan gizi telah terpenuhi maka akan memberikan dampak pula kepada proses pemikirannya. sehingga diharapkan masyarakat indonesia dapat menjadi masyarakat yang berkualitas.

Karya : Setia Munawaroh.
Mahasiswa STIKES Jenderal Achmad Yani Cimahi dari Program Studi Kesehatan Masyarakat