PELITAKARAWANG.COM-.Di tempat kejadian perkara (TKP) pembuang limbah medis di Kecamatan Cilebar,disela-sela kegiatan konfersi pers oleh pihak Polres Karawang,Kasie Trantib Cilebar,Ade Jamal Abdul Nazzer turut menjelaskan sejak hebohnya penemuan limbah medis di Dusun Sukamulya,pihaknya sudah berupaya cepat agar sampah medis itu cepat tertanggulangi dan terangkut dari lokasi.

Ade Jamal akui sampai hari ini,(Selasa,11/9/2018) tidak ada seorang pun dari warga Cilebar yang mengetahui siapa pelaku pembuang limbah medis tersebut.

"Saya yakini pelaku saat membuang sampah medis diperkirakan pada tengah malam.Karena sampai saat ini pun tidak ada warga di Dusun Sukamulya yang mengetahui kejadiannya atau mengenal secara pasti kepada para pelaku pembuang limbah berbahaya ini,jelas Kasie Trantib.

Terjadinya pembuangan sampah medis oleh pelaku sudah jelas sangat kejam karena telah mencemari lingkungan kawasan mangrove juga secara tidak langsung telah meracuni manusia sekitarnya,ungkap Ade Jamal.

"Bau sampah medis itu benar-benar telah meracuni lingkungan dan manusia yang berada disekitarnya,tegasnya.
Dan terlebih miris lagi,sambungnya,diantara tumpukan sampah ditakutkan akan munculnya virus-virus yang bisa mematikan manusia akibat menyatu dengan udara lalu terhisap oleh warga sekitar,apa jadinya bila kasus ini tidak segera ditindaklanjuti.

"Beruntung pihak Polres Karawang sangat merespon dan hari ini sampah-sampah dari limbah medis itu akan diangkut oleh pemiliknya,(RS.BA)",pungkas Ade Jamal.

Kemudian untuk teka-teki pelaku pembuang limbah medis di hutan konservasi mangrove, pesisir utara Karawang, Jawa Barat, mulai terkuak. Polisi memanggil manajemen PT Mahardika Handal Sentosa, perusahaan transporter yang mengangkut limbah dari Rumah Sakit Budi Asih Bekasi. 

"Kita sudah lakukan pemanggilan kepada mereka. Tapi mereka tidak hadir saat dipanggil. Kita sudah proaktif melajukan proses secara profesional," kata Kapolres Karawang AKBP H Slamet Waloya kepada wartawan di lokasi pencemaran, Selasa (11/9/2018).

Pemanggilan itu untuk menjawab dugaan pelaku pembuangan limbah medis beracun ialah oknum sopir Mahardika Handal Sentosa. "MHS sudah memberikan pernyataan. Intinya ada oknum di perusahaan mereka," kata Kuasa Hukum Rumah Sakit Budi Asih Bekasi Hananta Yudha kepada wartawan di lokasi pencemaran limbah, Karawang, Selasa (11/9/2018).

Oknum itu, menurut Hananta, mengangkut limbah dari Budi Asih pada Sabtu malam (8/9) dengan volume limbah mencapai 476 kilogram. "Limbah itu diambil Sabtu malam. Dibawa ke Telukjambe Karawang untuk diproses," ucap Hananta.

Tapi, Hananta menjelaskan, Budi Asih malah mendapat kabar buruk bahwa limbah mereka malah berakhir di di hutan konservasi mangrove di Dusun Sukamulya, Desa Pusakajaya Utara, RT. 02 RW 02 Kecamatan Cilebar, Karawang.

"Kita sangat kecewa begitu mendengar kabar itu saat Minggu pagi," ujar Hananta.

Hal itu, kata Hananta, membuat Budi Asih sangat dirugikan oleh Mahardika. Ia menyatakan manajemen Budi Asih segera memutus kerja sama dengan Mahardika.

"Tentu kita langsung menghentikan kerja sama dengan mereka karena sudah merugikan rumah sakit. Secepatnya kita proses," ucap Hananta. 

Rumah Sakit Budi Asih menjalin kerja sama dengan Mahardika Handal Sentosa sejak Januari 2018. Meski kerja sama berakhir Januari 2019, Budi Asih akan memutus kontrak kerja sama dengan Mahardika.