PELITAKARAWANG.COM - National Paralympic Committee (NPC) Indonesia untuk Asian Para Games 2018 menyatakan bersalah atas insiden yang menimpa atlet Judo tanah air, Miftahul Jannah, pada Senin 8 Oktober.

Jannah, atlet disabilitas Blind Judo berusia 21 tahun harus mengubur impiannya meraih prestasi di Asian Para Games. Ia didiskualifikasi oleh wasit karena menolak untuk melepas hijabnya saat akan bertanding.
Hal tersebut sempat menjadi polemik. Pasalnya, peraturan untuk tidak memakai penutup kepala pada cabang olahraga Judo memang sudah tertera pada peraturan Federasi International Judo.

Ini menjadi rapor merah bagi NPC sebagai wadah kontingen Indonesia untuk Asian Para Games. Insiden seperti yang dialami Miftahul dinilai seharusnya bisa dihindari sejak dini.

'Saya sangat menyesal sekali masalah itu bisa terjadi. Mungkin ini salah NPC, saya minta tolong dimaafkan. Ini karena keteledoran NPC juga sebetulnya. Saya minta maaf sekali lagi atas kejadian memalukan ini,' kata ketua NPC Indonesia, Senny Marbun, di Jakarta pada Senin (8/10).

Lebih spesifik lagi, Senny menyalahkan pelatih Judo yang mengawal Jannah saat akan bertanding. Ia membebankan kejadian tersebut pada sang pelatih yang dinilainya mengalami miskomunikasi.

'Pelatih Judo (Jannah) itu tidak bisa bahasa Inggris, maka ketika ada perintah dari APC (Asian Paralympics Comitee) untuk itu, dia mungkin sok tahu dan tidak meminta bantuan orang lain tentang masalah itu,' lanjutnya.

Dalam artikel 4 poin 4 pada peraturan wasit dari International Judo Federation (IJF) memang menyebutkan bahwa atlet tidak diperkenankan memakai penutup kepala apapun. Kecuali, penutup kepala tersebut memang diharuskan karena pengobatan atau menutupi cedera.

'Rambut panjang boleh diikat untuk kenyamanan peserta dan peserta lainnya (lawan). Pengikat kepala harus dari bahan karet atau serupa dan bukan dari bahan metal atau yang kaku. Kepala tidak boleh ditutupi kecuali atas alasan medis,' demikian dikutip dari peraturan wasit IJF.

Jannah sejatinya akan bertarung dalam babak 16 besar kelas 52kg putri yang digelar di Ballroom JIEXpo Kemayoran, Jakarta Pusat. Ia dijadwalkan melawan pejudo asal Mongolia, Gantulga Oyun.

Demikian berita yang dilansir metrotvnews.(8/10/2018).