PELITAKARAWANG.COM - Tim Satgas Antimafia Sepak Bola diharapkan tidak melakukan tindakan berlebihan sehingga bisa dianggap FIFA sebagai sebuah intervensi kepada PSSI.

Media Officer Arema FC, Sudarmaji, mengaku cemas dengan manuver Tim Satgas Antimafia sepak bola yang menggeladah Kantor PSSI dan PT Liga Indonesia untuk mencari bukti pengaturan skor.

Dia khawatir kejadian tersebut dilihat FIFA sehingga mereka menganggap investigasi polisi ini merupakan bentuk intervensi dari pemerintah. Sepak bola Indonesia kemudian bisa terancam sanksi dari FIFA.

Sudarmaji meminta pemerintah termasuk polisi untuk cermat dalam menentukan langkah mereka melakukan pemeriksaan guna mencari barang bukti skandal pengaturan skor.

“Kami sebagai salah satu klub peserta Liga 1 merasakan kekhawatiran sama,” kata Sudarmaji kepada wartawan.

Sebagai klub anggota PSSI, Arema melihat, PSSI sudah sangat kooperatif memberikan dukungan dan dukungan besar kepada Polri untuk mengusut tuntas dugaan pengaturan skor. 

Bahkan PSSI telah membentuk Komite Ad Hoc Integritas. Tim tersebut berisi para tokoh dengan kapabilitas di bidang penegakan hukum. “Kami sangat mendukung upaya segera kolaborasi aktif antara satgas dan Komite Ad Hoc Integrity PSSI,” kata Sudarmaji.

Arema khawatir ekspektasi publik terhadap sepak bola menjad kontra produktif. “Kami waswas dan takut pengalaman terkena sanksi dari FIFA.  Sampai sekarang, para pengelola klub masih harus membangun kepercayaan para sponsor di tengah ujian skandal pengaturan skor,” ujar Sudarmaji. 

Arema sepakat agar kerja sama antara Polri, PSSI, Kemenpora, dan seluruh stakeholder sepak bola Indonesia segera duduk bersama mencari solusi terbaik. Saling menghormati regulasi masing-masing.

“Jangan sampai sepak bola berujung sanksi sehingga membuat gairah kompetisi sebagai aset sepak bola kembali terhenti. Semua merugi. Kami optimistis PSSI, Polri, dan Kemenpora akan segera memberikan solusi,” tutur Sudarmaji.

Sejalan dengan Arema, Ketua Tim Nasional Pemenangan Capres Joko Widodo-Maruf Amin, sekaligus Ketua Koimte Olimpiade Indonesia, Erick Thohir sempat mengutarakan, jangan sampai pemerintah salah langkah dalam mencari bukti pengaturan skor sehingga berujung pada sanksi FIFA.

Menurut dia, pihak-pihak terkait harus segera berkonsolidasi untuk menanggapi kejadian ini. Erick prihatin apabila Kepolisian, PSSI, dan Kementerian Pemuda dan Olahraga tidak bersinergi dalam menyelesaikan kasus ini.

"PSSI sebagai anggota FIFA mempunyai aturan. Begitu juga regulasi. Penting sekali untuk saat ini PSSI, Kepolisian, dan Kemenpora duduk bersama agar hukum ini tidak saling tindih karena sepakbola memiliki hukum sendiri dibawah badan internasional," kata Erick. 




sumber : kompas.com