PELITAKARAWANG.COM - PT Pertamina Hulu Energi (PHE), jadi pihak yang paling harus bertanggungjawab atas terjadinya gelembung gas di lapangan YYA, Blok Offshore North West Java (ON‎WJ), Pengeboran yang dilakukan sejak 12 Juli di YYA - 1 yang sempat menimbulkan gelembung di sekitar anjungan lepas pantai YYA yang di operasikan PHE ONWJ di sumur  sekitar 2 kilometer laut Jawa Karawang, telah berdampak luas pada ekosistem dan perekonomian nelayan Karawang beberapa hari terakhir. Pasalnya, selain ikan-ikan mati, sejumlah jaring sebagai media nelayan menangkap ikan juga rusak akibat licin seperti teroles oli. 

"Jelas nelayan jadi banyak cemas, walaupun ke Ciparage belum sampai bergeser ke pesisir, tapi tetap di laut itu banyak gelembung seperti limbah gas minyak yang membahayakan, " Kata Rukun Nelayan Ciparagejaya Miscu. 

Tidak itu saja sambung Miscu, ikan jenis Trisi juga di kabarkan nelayan Ciparage saat melaut ada yang mati. Karenanya, ia berharap penanganan cepat soal ini, jangan sampai minyak dan gas yang "gagal" eksplorasi akibat human eror mengganggu aktivitas melaut para nelayan. "Ikan juga kemarin ada yang dibawa nelayan, pada mati. Menurut informasi yang karena minyak itu, " katanya. 

Senada dikatakan Rukun Nelayan Tangkolak, Nurifan, limbah atau entah apa itu namanya yang bersumber dari Pertamina ONWJ jelas-jelas sangat mempengaruhi aktivitas nelayan. Bukan saja membuat cemas nelayan saat melaut, tetapi juga ikut berdampak pada jaring ikan nelayan karena rusak oleh limbah licin seperti minyak atau oli. Atas kejadian ini, pihaknya sudah melaporkan ke Dinas Perikanan dan Kelautan (DPK) agar ditindaklanjuti, karena PHE ONWJ harus bertanggungjawab atas kejadian ini, betapapun ada Miss atau kesalahan operasi teknis di lapangannya. "Jelas mempengaruhi aktivitas nelayan, bahkan jaring ikan juga ikut rusak karena di hempas minyak di laut, " katanya. 

Sampai berita ini ditulis, Humas PHE ONWJ, Agung belum memberikan balasannya terkait banyaknya keluhan para nelayan atas kejadian tersebut. Begitupun sejumlah Pokmaswas dibeberapa pesisir masih belum bisa memberikan keterangan. (Rdi)