PELITAKARAWANG.COM - Sejumlah UPTD Pertanian di Karawang sempat rapat bersama Dirjen Tanaman Pangan baru-baru ini. Antisipasi kekurangan air, Dirjen mengusulkan agar para petani di Karawang menggunakan sistem Tanam Benih Langsung (Tabela). Namun, sistem tersebut, dianggap kurang lazim buat persawahan Karawang yang sudah terbiasa menggunakan Tanam Pindah (Tapin) sebagaimana kondisi tanah dan pengairannya. 

Kepala UPTD Pertanian Kecamatan Cilamaya Kulon, Sanjaya SP mengatakan, sistem Tabela tidak mungkin diterapkan sehingga, bantuan benih bisa saja ditolak kalau dipaksakan menggunakan sistem tersebut. Meskipun sebagai upaya jaga-jaga mengantisipasi kekeringan, masyarakat tani mayoritas tetap menggunakan tanam Pindah (Tapin) dengan cara tebar persemaian. "Iya, Dirjen sempat menyatakan Tabela. Tapi jujur ini gak cocok di sawah Karawang mah, makannya kebanyakan ditolak, " katanya. 

Mantan UPTD Pertanian Kecamatan Banyusari ini menambahkan, benih yang ada diharapkan memang segera ditanam, mengingat air yang sudah masuk dan 90 persen sudah aman. Sebab, kemarin dari PJT II juga sebut Sanjaya, memang suplai air di Jatiluhur mengalami penurunan volume, tapi bisa diantisipasi dari waduk Saguling dan Cirata. Sehingga, sebutnya untuk Cilamaya Kulon saat ini cukup aman. "Air sudah masuk 90 persen, sebagian sudah tanam dan sebar dan AA yang pengolahan. PJT II memastikan, suplai air masih cukup, " katanya. (Rdi)