PELITAKARAWANG.COM- Masyarakat Desa Waluya geger, Kamis petang (17/10) sekitar pukul 17.50 Wib. Menyusul, sekelompok oknum siswa SMP dari Lemahabang dan Tirtamulya terlibat aksi tawuran di jalanan RT 01/01 Desa Waluya. Akibatnya, salah seorang siswa SMP dari Tirtamulya yang masih lengkap dengan seragam batiknya itu, jadi sasaran tebasan yang di duga dari celurit pada bagian perut dan pinggangnya hingga kritis. Spontan saja, jalanan coran Waluya di TKP banyak bersimbah darah korban yang di duga jadi sasaran oknum siswa SMP Swasta di Lemahabang tersebut.

Kadus di Desa Waluya, Adim mengatakan, tawuran terjadi sekitar menjelang Magrib di RT 01/01, dari iniformasi yang diperolehnya, dua oknum pelajar yang rusuh tersebut dari SMP di Bojongsari dari SMP Swasta di Lemahabang. Ia benarkan, ada korban  dari SMP Tirtamulya yang kena sasaran senjata tajam. Meskipun tidak sampai meninggal, tapi kondisi korban kritis."Iya antara SMP di Tirtamulya dengan SMP di Lemahabang, " Katanya.

Trantib Desa Waluya, Ihat Solihat mengatakan, kondisi TKP di RT 01/01 tak jauh dari SDN Waluya ini, sudah hampir gelap. Memang informasi yang diterima dari warga sekitar, korban di duga seperti hendak di keroyok rame-rame. Mereka berlarian dari Ceplik hingga akhirnya sampai di Waluya. Beberapa barang bukti yang di temukan, diakui Ihat, selain ada gergaji balok es di sekitaran kebun, juga ada benda seperti pedang dan tas. Sementara korban yang diduga terluka di bagian pinggang, tidak diketahui dengan senjata jenis apa di lukai oknum pelaku. "Warga sempat berhamburan dan mengejar kerumunan oknum pelajar itu, kebanyakan baru tahu ternyata ada bocah yang tergeletak jadi korban, "Katanya. 

Warga Desa Cipondoh Kecamatan Tirtamulya, Seno mengatakan, korban tebasan celurit itu bernama Muhammad Maulana putra Kang Asep dari Dusun Cipondoh RT 03/01, kondisinya kritis setelah jadi sasaran aksi tawutlran antar oknum pelajar SMP di Waluya pada Kamis  menjelang magrib kemarin. Karena kritis, kondisi korban langsung di evakuasi dan di larikan ke RS Lira Medika. " Trantib yang mengurusnya, betul anak SMP itu warga Cipondoh, " Katanya. 

Kapolsek Cikampek, Kompol Sukirno saat dimintai keterangan lebih lanjut, sampai berita ini ditulis yang bersangkutan belum memberikan balasan.(Rdi)