KARAWANG,PELITA ON LINE-.

Mencuatnya kasus mirip "Ariel bersama 2 bintang iklan" Luna Maya dan Cut Tari yaitu untuk iklan sabun X dan mie X serta juga membintangi beberapa iklan produksi lainnya di Indonesia dalam bab hebohnya mereka di pornografi,membuat semua pihak ketar-ketir menghadapi arus globalisasi yang begitu dahsyat.

Memang sesuatu di dunia INI pasti selalu berlawanan dalam konteknya nyatanya.positip dan negtaive jadi standar untuk melihat satu persoalan tentunya.termasuk kebenaran kasus yang menimpa 3 bintang terkenal tersebut belum ada kepastian dan kita ketahui,bahwa hukuman dari publik lebih sakit atau berat di bandingkan hukuman penjara,"artinya mari menahan diri dan terbaik serta ekslusive pemerintah menyegerakan masalah yang ada serta harus secermat mungkin dalam pengungkapannya.

Kini para orang tua,sepatutnya berhati-hati mengawasi anak-anak mereka dan lingkungan serta akifitas anaknya dalam keseharian.Misal Perkembangan teknologi informasi (TI) yang membawa dampak buruk pada anak-anak di Indonesia,khususnya para siswa Sekolah Dasar (SD) atau pelajar secara umum.

Berdasar data Yayasan Kita dan Buah Hati,Mayoritas atau 67 persen dari 2.818 siswa SD kelas 4-6 yang menjadi sampel penelitian mereka mengaku pernah mengakses informasi pornografi.

Medianya beragam, tapi hasilnya sama.Yakni,penurunan moral generasi penerus,ujar Elli Risman,Direktur Yayasan Kita dan Buah Hati,ketika memberikan keterangan pers di Kantor Komnas Perlindungan Anak, Jakarta, Sabtu lalu (12/6/2010).

Lanjut Elli mengatakan,sebagian besar anak di bawah umur mengakses materi berunsur pornografi melalui beragam media.Tetapi,yang paling utama berasal dari komik.Data cukup mengejutkan itu, terungkap dari survei Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) atas sejumlah SD di Indonesia yang dilakukan sejak Januari 2008 hingga Februari 2010.
Sekarang pemerintah harus memerangi kejahatan kerusakan anak.Harus ada program terapi nasional untuk anak-anak yang selama ini tidak ada di Indonesia,” paparnya.

Hasil survei itu menunjukkan bahwa,anak-anak di bawah umur yang mengakses pornografi melalui komik mencapai 24%,situs internet 22%, game 17%, film/TV 12%, telepon genggam 6%, majalah 6%, dan koran 5%.dan untuk para pelajar SD itu umumnya melihat pornografi karena iseng (21%), penasaran (18%), ikut teman (9%),serta takut dianggap kurang pergaulan (3%).

Seterusnya Elli mengatakan, dalam pemahaman anak-anak berdasarkan hasil survei, pornografi diterjemahkan sebagai gambar orang telanjang (31%), gambar jorok (29%), serta memperlihatkan aurat dan gambar yang tidak boleh dilihat (12%). “Jadi, banyak versi dalam benak anak yang harus dipahami oleh orang tua bila ingin berperan mencegah,” kata dia.

Ketua Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait mengatakan, ada tren bahwa jumlah anak pengakses informasi pornografi bertambah. Apalagi, kata dia, sarana untuk akses media yang menyajikan informasi pornografi kian sulit dibendung. Bahkan, tren pemberitaan yang beredar tentang rekaman video porno artis ibu kota baru-baru ini ikut meningkatkan rasa ingin tahu anak.

Kami memang belum menyelesaikan survei soal itu. Namun, ada keyakinan bahwa jumlahnya akan bertambah. Ketika berita tersebut muncul dan semua anak menjelajahi internet,jumlahnya akan bertambah dan mereka sekarang menganggap itu adalah hal biasa. ujarnya prihatin.(zul/dwi/sumatra ekrpes)

Menurut warta yang di siarkan detiknet dari TCpalm,Bebasnya akses pornografi di dunia maya tak jarang menjerat kaum muda sehingga jadi ketagihan.Bahkan seorang anak sekolah menengah di Indian River County, Amerika Serikat,begitu nekat membobol bangunan sekolahnya sendiri hanya untuk menyaksikan pornografi online.

Anak usia 14 tahun yang dirahasiakan namanya ini rupanya cukup bernyali menjebol pintu sekolah Storm Grove Middle School.Niatnya hanya satu, yakni ingin mengakses pornografi via komputer sekolah.

Menurut keterangan polisi setempat,kamera sekuriti di sekolah itu berhasil menangkap gambar si anak masuk melalui pagar.Kamera yang lain memergokinya sedang mengakses konten cabul di dalam ruangan sekolah selama kurang lebih 1 jam.

Nilai kerusakan yang ditimbulkan oleh ulah sang anak mencapai US$1200,utamanya karena kerusakan pintu yang dijebolnya.Barangkali ia sudah ngebet ingin akses porno, namun tak punya fasilitas sehingga melakukan kriminalitas tersebut.

Pihak kepolisian pun menyeret sang remaja ke tahanan.Dikutip oleh detikINET dari TCpalm, Jumat (13/11/2009), ia didakwa melakukan tindak pidana ringan, salah satunya merusak bangunan.di kutip dari berbagai sumber./Red.