SALAH SATU BLOK PESAWAHAN DI KARAWANG SEKARANG INI
KARAWANG, PELITAKARAWANG.COM- Kekeringan yang melanda ribuan hektare sawah di Kabupaten Karawang menyebabkan keterlambatan tanam dan gagal panen. Pada akhirnya membuat harga beras di Kabupaten Karawang mengalami kenaikan. Rata-rata kenaikan harga dari semua jenis beras yang dijual di Pasar Johar, Karawang berkisar Rp 300 hingga Rp 500 per kilogram.
"Tidak hanya karena suplai dari lokal Karawang yang tersendat, namun banyak pembeli beras partai besar dari berbagai wilayah di Jawa Tengah yang membeli beras dengan jumlah besar. Mungkin di Jateng kekeringan yang melanda lebih parah," ucap salah seorang penjual beras di Pasar Johar, Karya (45), Minggu (25/9).
Bahkan, Karya mengatakan setiap hari ada 20 hingga 30 truk muatan beras dari wilayah Jateng yang datang ke Pasar Johar untuk membeli beras dalam partai besar. "Kapasitas truk bisa sampai 20 ton. Jadi tiap hari beras keluar dibeli dari Pasar Johar ya 600 ton. sementara suplai berkurang, pasti pedagang berlomba menaikkan harga," tuturnya.
Jenis beras dengan kualitas paling rendah, kata Karya, yang biasanya dibanderol Rp 6.300/kg kini mencapai Rp 6.700/kg. Sedangkan untuk jenis beras medium dari Rp 7.000- menjadi Rp 7.200 per kilogram. Untuk beras jenis super dari Rp 7.200 menjadi Rp 7.500,- per kilogram.
"Kenaikan terjadi sejak satu bulan lalu secara bertahap. Dari suplai beras yang biasanya masing-masing kios beras di sini tiap hari bisa mendatangkan 100 ton, kini paling hanya 50 ton. Dari informasi para petani memang banyak yang mengalami gagal panen karena kekeringan," katanya.
Hal senada juga diungkapkan pedagang lainnya, Uwas (51). Dia mengatakan ketarangan pemerintah yang menyatakan harga beras naik bukan karena kekeringan dinilai salah. Kalau ada kenaikan pasti ada sebabnya.
"Kami tanya pada distributor beras dan tengkulak yang membeli langsung dari petani, keterangaannya karena memang banyak sawah gagal panen akibat kekeringan. Selain itu banyak juga petani seharusnya sudah melakukan tanam, justru menunggu karena pasokan air untuk mengolah lahan minim," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Karawang, Nachrowi Muhammad Nur mengatakan pasokan beras di Karawang masih aman. Pasalnya target produksi padi 2011 mencapai 1,435 juta ton GKP, dari musim rendeng awal tahun saja sudah terpenuhi 741.944 ton GKP, atau mencapai 52 persen.
Sedangkan target yang ditetapkan untuk musim tanam gadu yang sedang berlangsung saat ini mencapai 337.405 ton GKP, dengan realisasi tanam telah mencapai 99,8 persen, dan realisasi panen telah mencapai 47 persen. "Jadi tidak mungkin ada kelangkaan suplai beras. Kenaikan harga hanya karena ulah spekulan yang nakal atas maraknya pemberitaan kekeringan sawah," tuturnya.
(www.pelitakarawang.com)