TEMPURAN-PELITAKARAWANG.COM.Acara Ruwatan bumi saat ini sangat terasa asing di telinga para remaja  Karawang dan ini merupakan satu keprihatian yangs angat.mendalam karena di kegiatan tersebut atau kita lebih mengenal Hajat Bumi banyak nilai-nilai budaya ketimuran terkandung didalamnya yang perlu di lestarikan oleh para penerus ,ucap Utar Burhanudin Kepala dusun Bengle Desa Pancakarya  Tempuran ke Pelita Karawang  (02/12/2012).

Topeng Pendul saat tampil di Bengle

Kegiatan hajat bumi kali ini di desa Pancakarya ter pusatkan di dusun Bengle yang dimulai sejak kemarin dengan awal acara istigosahan seluruh warga dan petani di dukung pihak desa dan ulama  setempat.

Lalu acara Babaritan  sore tadi di Bodeman Bengle (sabtu,1/12/2012) dan malam minggunya di isi dengan pentas Topeng Pendul asal Bayur Lemahaduhur Tempuran,tambah Utar.

Lanjut nya,kegiatan Ruwatan adalah tanda -tanda akan di mulainya turun ke sawah oleh para petani di satub lokasi,semoga para petani di Pancakarya sejahtera lahir bathin  dan kedepan  hasil panen kedepan berlimpah..Selain itu,kata Utar."Banyak hal yang didapati dari ruwatan bumi misal tersambungnya silahturahmi antara petani dengan petugas pertanian juga terbinanya persatuan kesatuan dan secara tidak sengaja tapi perlu dipertahankanya gelar acara karena  turut menjaga warisan dari para leleuhur yaitu  seni budaya sunda.@aby.

www.pelitakarawang.com