BANDUNG, PELITAKARAWANG.COM-. Calon wakil gubernur Jawa Barat pendamping Rieke Diah Pitaloka, Teten Masduki, mengaku legowo atas keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat yang memutuskan pasangan Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar sebagai pemenang pada Pilkada Jabar 2013. 
"Ini hanya tradisi dari demokrasi saja. Yang menang harus siap memimpin dan yang kalah harus legowo. KPU sudah mengumumkan, oleh karena itu, kita sudah tahu, secara demokrasi ini adalah sebuah loyalitas," kata Teten dalam jumpa pers di Posko Tim Pemenangan Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki (Paten), di Jalan Pudak, Bandung, Selasa (5/3/2013). 

"Saya ucapkan selamat kepada pemenang. Ucapan ini atas nama pribadi saya saja, bukan atas nama partai," jelas Teten. 

Dalam kesempatan itu pun, Teten menitipkan pesan kepada kandidat terpilih agar bisa membangun dan membawa perubahan bagi Jawa Barat dengan lebih baik dan lebih arif. Teten menilai, di Jawa Barat masih banyak problem yang harus diselesaikan, seperti pembangunan infrastruktur, persoalan mendasar seperti pendidikan dan kesehatan, akses permodalan terhadap usaha kecil menengah (UKM) yang masih belum terstruktur, kerusakan lingkungan, hingga kaum minoritas etnik dan agama yang merasa terancam. 

Terlebih lagi, permasalahan korupsi pun masih merajalela dan belum ada yang bisa menanganinya dengan baik. "Saya menilai Jabar itu sangat lemah antikorupsinya, cenderung permisif pada politik uang, cenderung toleran pada praktik korupsi, tidak ada pengamanan untuk korupsi, yang pada akhirnya banyak yang 'munjung ka Gedung Sate'. Ini sangat berbahaya, ini akan sangat mendistorsi program pembangunan pemerintah," tuturnya. 

Meski tidak terpilih sebagai gubernur, Teten berjanji akan tetap membangun Jawa Barat menjadi lebih baik. Teten mengatakan akan mencoba membantu dari luar jalur pemerintahan. "Saya akan tetap membangun Jabar meskipun dari luar pemerintahan. Meskipun tidak terpilih, apa salahnya kalau ada niat untuk membangun? Dan, ini memang sudah menjadi rencana saya dan sudah saya tekadkan dalam hati saya untuk tetap membangun Jawa Barat dengan lebih baik lagi," tuturnya.

Terkait perencanaan pihak partai yang akan melakukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK), Teten sangat menghormati inisiatif partai pengusungnya, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Menurut Teten, hal tersebut dilakukan menyusul beberapa faktor yang dinilai sebagai sebuah pelanggaran. "Ini sebagai langkah dan ikhtiar partai untuk menjadikan kualitas penyelenggaraan pesta demokrasi agar dapat dilaksanakan dengan lebih baik lagi ke depannya," kata Teten. @kompas.

www.pelitakarawang.com