KARAWANG-PEKA-.Berita sebelumnya,Drs.H.Dadang Muchtar yang kenal sebutan Dasim menyebutkan,dirinya tidak bakal mendukung H.Ahmad Marjuki dan Cellica Nurarhadiana di Pilkada 2015,dan Golkar sendiri siap memainkan taktik gender untuk menandangi ketenaran Plt.Bupati Karawang yang setiap hari hasil surveinya terus berada di puncak.
Dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golongan Karya (Golkar) Kabupaten Karawang akhirnya cenderung memilih H.Engkus Kusnaya untuk dipasangkan dengan calon bupati (cabup) Saan Mustopa.

Engkus Kusnaya,BS akhirnya berhasil menyingkirkan rivalnya sesama kader partai pohon beringin, Sri Rahayu Agustina. Kecenderungan menempatkan Engkus Kusnaya menjadi pendamping Saan Mustopa ditegaskan langsung oleh Ketua DPD Partai Golkar, Dadang S Muchtar (Dasim,red) beberapa waktu lalu.(22/06/2015).

“Memang, dari enam nama kader partai Golkar menjadi cawabup,yang menguat tinggal dua nama, Engkus Kusnaya dan Sri Rahayu. Tapi, kalau Sri biar fokus di DPRD dulu aja,” ungkapnya.Menurut dia, figur Kusnaya dinilai paling layak disandingkan dengan Saan Mustopa. Pasalnya, pesaingnya, Sri Rahayu yang saat ini menjabat sebagai wakil Ketua I DPRD diminta untuk lebih banyak belajar dengan dunia parlemen. “Sudahlah, Sri biar di DPRD dulu. Yang masang-masangin dia kan kalian (wartawan, red) semua,” tandas Anggota Komisi II DPR RI ini.

Pasalnya,kata dia, Sri lebih baik fokus melanjutkan tugasnya sebagai wakil rakyat. “Biarlah dia fokus dulu menjalankan tugasnya  sebagai wakil ketua dewan. Karena masih banyak yang perlu diselesaikan,” jelasnya.

Sementara itu,Engkus Kusnaya mengaku siap maju sebagai calon wakil bupati jika memang dirinya diamanatkan menjadi pendamping Saan Mustopa.“Ya saya sebagai kader pasti siap. Namanya juga prajurit, pasti terserah panglimanya,” ujarnya.

Mantan praktisi perbankan ini mengaku sampai detik ini masih menunggu perintah dari partainya. Dirinya berharap, ketika memang menjadi pendamping Saan Mustopa, tidak hanya sekedar menjadi calon saja. “Yang harus dipikir bukan asal maju saja. Tapi ikut maju dan menang menjadi bupati-wakil bupati, dan sukses dalam kinerjanya selama lima tahun. Itu baru kebanggaan,” paparnya.

Dikesempatan lain, Sri Rahayu Agustina ketika dikonfirmasi mengenai hal tersebut, belum mau memberikan komentar banyak. “Kalau itu bukan saya yang menentukan. Jabatan dan kedudukan itu bukan untuk dikejar atau di minta-minta, tapi itu kehendak Allah,” tandasnya.#MTP.