BANDUNG -PEKA.- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat mengalokasikan anggaran Rp 80 miliar untuk dana tak terduga. Dana tersebut, salah satunya bisa digunakan untuk penanganan bencana alam selama 2015. Termasuk, untuk mengantisipasi kebakaran hutan atau lahan.

"(Di APBD Perubahan Tahun Anggaran 2015) kalau tidak salah Rp75 sampai Rp80 miliar. Itu untuk dana tak terduga," ujar Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, yang akrab disapa Aher di Bandung, Selasa (8/9).

Heryawan mengatakan, dana tersebut bisa digunakan apa saja. Termasuk, untuk mengantisipasi hal tentang kebencanaaan seperti banjir, longsor hingga kekeringan.

"Seperti kemarin atas izin Mendagri, kami gunakan anggaran itu untuk pengalihan situs di Jatigede, kami gunakan dari anggaran itu sebesar Rp3,5 miliar," katanya.

Menurut Aher, dana tersebut selama ini jarang terpakai hingga habis karena penanganan bencana di Jawa Barat telah berjalan dengan baik. Selain itu,  bencananya tidak banyak.  "Ya kemarin juga kemarin dari Rp80 miliar baru terpakai Rp3,5 miliar," katanya.

Aher mengatakan, penggunaan dana tak terduga untuk kebencanaan juga harus melalui persetujuan Kemendagri dan pemerintah kabupaten/kota terkait. "Jadi ketika ada keputusan bahwa ini bencana dari bupati atau wali kota, nanti dana tersebut bisa keluarkan," kata Aher.

Ketika ditanyakan apakah pihaknya akan mengeluarkan dana tak terduga tersebut untuk penanganan kekeringan, Aher mengatakan hal tersebut harus dikaji lebih lanjut. Karena, soal kekeringan itu harus dirumuskan. "Yang jelas bencana sih. Cuma harus diputuskan dana tak terduga harus keluar harus dikaji dulu," katanya.

Aher mengatakan, penyelesaian kebakaran hutan akibat musim panas salah satunya bisa diatasi dengan turunnya hujan alami. Karena, kebakaran hutan di Riau dan sekitarnya tak akan selesai kalau pun ditanggulangi dengan membawa air pakai helikopter.

"Makanya mari kita berdoa kepada Allah supaya Allah SWT menurunkan hujan di kita dan tempat-tempat yang dilanda kekeringan serta kebakaran hutan," katanya.#ROL.