Breaking News
---

APBD Jabar 2016 Diperkirakan Capai Rp 26 Triliun


BANDUNG-PEKA.-Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar), bersama DPRD Jabar hingga saat inimasih merancang alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Dearah (APBD) 2016. Rancangan ini ditargetkan tuntas pada Senin (9/11) besok.

"Masih ada penambahan dan pengurangan namun perkiraannya sekitar Rp 26 triliun," ujar Gubernur Jabar Ahmad Heryawan yang akrab disapa Aher kepada wartawan akhir pekan lalu.

Aher mengatakan, nilai APBD 2016 akan lebih besar dibandingkan APBD 2015 yang hanya sebesar Rp 24 triliun. Namun, masih kecil jika dibandingkan APBD-P 2015 yang mencapai Rp 28 triliun. "Karena murninya Rp 26 triliun maka di perubahan (APBD-P 2016) bisa jadi Rp30 triliun," katanya.

Menurutnya, volume perubahan sangat bergantung pada besaran sisa anggaran atau SILPA (Sisa Lebih Penggunaan Anggaran). Selain itu, besaran volumenya juga sangat bergantung pada lampauan pendapatan.

Aher menilai besaran lampauan pendapatan Jabar tahun ini akan terhambat oleh kondisi ekonomi yang masih melambat. Namun, diharapkan tetap tercapai sesuai target awal. "Tahun sekarang kelihatannya rada kritis tapi mudah-mudahan tercapai bisa 100 persen," katanya.

Kondisi perlambatan ekonomi ini, kata dia, telah dibahas dan disampaikan kepada dewan. Hal ini membuat target pendapatan Pemprov terkoreksi sebesar Rp500 miliar akibat perlambatan raihan pendapatan pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor.

Namun, kata Aher, pihaknya tetap berusaha menggenjot pendapatan dengan berbagai cara, salah satunya melalui Samsat Gendong. Petugas akan menagih langsung kepada pemilik kendaraan bermotor roda dua dan empat yang selama ini belum bayar pajak.

"Melalui Samsat Gendong, kita kejar para pemilik kendaraan yang belum bayar pajak, bahkan hingga ke tempat kerja dan ini cukup signifikan menaikan raihan pendapatan," katanya.

Sementara itu, kata dia, target pendapatan Provinsi Jabar tahun ini mencapai Rp 23,8 triliun sebagaimana disahkan dalam penetapan APBD-P 2015 pada 17 September 2015. Untuk mencapai target tersebut Dinas Pendapatan Jabar melakukan beragam terobosan diantaranya melalui e-Samsat, dan pembayar PKB di ATM bank bjb.

Selain itu, terdapat juga metode jemput bola melalui Samsat Gendong yang diluncurkan pada 6 September lalu. Cara ini diharapkan efektif untuk meraup pendapatan dari para penunggak pajak kendaraan bermotor yang diperkirakan sebanyak 4 juta orang.

Target pendapatan PKB tahun ini mengalami revisi sebesar Rp 436 miliar dari target awal Rp 10,7 triliun. Pasalnya, angka penjualan kendaraan hingga semester I 2015 hanya pada kisaran 520 ribu unit atau lebih rendah dibandingkan pencapaian periode sama tahun lalu sebesar 642.110 unit. Karena itu, revisi dinilai realistis karena terjadi perlambatan ekonomi global.

Dispenda Jabar sendiri hingga semester I 2015 mencatat realisasi pendapatan pajak BBN sebesar 45,13 persen. Sedangkan dari pajak kendaraan bermotor sudah diatas 49 persen.#ROL.
Baca Juga:
Posting Komentar
Tutup Iklan